Jalurmedia.com – Negara-negara yang terletak di Eropa Utara atau Skandinavia berada di urutan teratas daftar negara paling bahagia di dunia. Daftar ini dinilai dari seberapa berkualitasnya konsep kebahagiaan yang dimiliki negara-negara tersebut.
Finlandia menduduki peringkat nomor satu sebagai negara paling bahagia dalam World Happiness Report 2021. Tempat kedua adalah Denmark, diikuti oleh Swiss.
Indonesia menempati peringkat ke-80 dari 146 negara yang tercantum dalam laporan tersebut.
Jadi mengapa tidak mengikuti konsep kebahagiaan yang diterapkan oleh orang-orang dari negara-negara paling bahagia di planet ini untuk membuat hidup kita lebih bahagia?
Berikut delapan konsep kebahagiaan yang bisa kita coba praktikkan.
-
Kebersihan
Hygge (diucapkan hoo-ga) adalah konsep kenyamanan. Hygge dianggap sebagai refleksi mulai dari keintiman, kenyamanan, dan seni yang tidak terganggu hingga menikmati kehadiran teman yang tenang dan nyaman.
Jadi, Meik Viking, penulis The Little Book of Hygge dan CEO dari Happiness Research Institute di Kopenhagen, Denmark, menjelaskan, “Konsep ini bisa diterapkan dalam berbagai cara, seperti membatalkan rencana yang sudah kita buat, duduk di sofa untuk membaca buku, atau menikmati secangkir teh.”
-
Niksen
Belanda memiliki konsep “Niksen”. Ini berarti tidak melakukan apa-apa. Konsep ini tampaknya sangat radikal, karena sulit untuk keluar dari pemikiran untuk tidak berhenti dari pekerjaan Anda.
Dengan konsep Niksen, kita mengistirahatkan otak kita, mengembara pikiran kita, dan secara sadar tidak melakukan apa-apa. Studi menunjukkan bahwa mebiarkan pikiran kita berkelana, dapat membuat kita lebih kreatif dan efektif dalam pemecahan masalah dan mengurangi stres.
-
Kosalig
Konsep Kosalig berawal di Norwegia dan pada dasarnya mirip dengan Hygge. Fokus Kosalig adalah kenyamanan, tetapi mereka yang menerapkan konsep ini memperoleh kenyamanan dari koneksi dan pengalaman sosial.
“Ini dapat membantu kita merasa tidak terlalu kesepian, lebih positif, dan terhubung dengan orang-orang yang kita sayangi,” kata psikoterapis Jennifer Silvershine.
-
Friluftsliv
Konsep di balik friluftsliv adalah menghabiskan musim dingin di luar ruangan. “Musim dingin adalah waktu terbaik untuk meringkuk dan membaca buku di rumah,” kata psikoterapis Jennifer Teplin.
“Tapi tidak ada salahnya jika semua orang di musim dingin untuk mulai melihat alam sebagai ruang kemungkinan tak terbatas dan sebagai cara baru untuk menantang gaya hidup mereka saat ini.” tambahnya.
Cara ini dapat disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia. Misalnya saat cuaca mendung atau kemungkinan akan turun hujan, Anda bisa menjelajah alam atau jalan-jalan di kompleks perumahan.
-
Fika
Orang Swedia memiliki konsep yang disebut fika. Ini adalah coffee break atau istirahat yang memungkinkan seseorang untuk beristirahat dari pekerjaan.
Fika adalah bagian dari budaya Swedia dan banyak pengusaha mempraktikkan konsep ini pada hari kerja. Mengambil istirahat dari pekerjaan di siang hari dapat meningkatkan produktivitas dan konsentrasi Anda.
-
Lagom
Masyarakat Swedia juga memiliki konsep Lagom, yang berarti “tidak terlalu sedikit, tidak terlalu banyak”. Lagom menyeimbangkan dan tidak hidup dengan cara yang berlebihan.
Lagom: Menurut Linnea Dunne, penulis The Swedish Art of Balanced Living, konsep Lagom adalah faktor utama di balik peringkat teratas Swedia yang konsisten untuk kesejahteraan dan produktivitas.
-
Sisu
Berarti “daya tahan” atau “ketekunan”. Dengan kata lain, bahkan jika Anda ingin menyerah, selesaikan apa yang Anda mulai. Sebuah survei tahun 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Wellbeing mengatakan lebih dari 1.000 tanggapan untuk lebih memahami dan menjelaskan konsep tersebut.
“Sisu adalah kata Finlandia yang dalam ratusan tahun lalu merupakan kualitas yang dihargai orang Finlandia, tetapi fenomena itu sendiri bersifat universal,” kata penulis penelitian Emilia Lahti.
“Konsep ini mengingatkan kita sebagai manusia bahwa kita tidak hanya rentan terhadap kesulitan, tetapi juga memiliki kekuatan batin yang tidak diketahui yang dapat digunakan di masa-masa sulit.”
-
Coorie
Konsep kesejahteraan Skotlandia juga menekankan menghabiskan waktu di luar ruangan. Anda dapat mendaki gunung, melihat bintang, atau berjalan-jalan untuk menemukan sesuatu yang baru.
“Gaya hidup Coorie adalah menjadi kecil, pendiam, bergerak lambat, berinteraksi dengan lingkungan dan merasa bahagia,” kata Gabriella Bennett, penulis Art of Coorie.