Afasia, Kondisi yang Diderita Bruce Willis
Health

Afasia, Kondisi yang Diderita Bruce Willis

Jalurmedia.com – Bruce Willis memutuskan untuk berhenti berakting karena kondisi afasia yang dialaminya. Hal ini terkait dengan masalah kesehatan yang mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Lalu apa itu kondisi afasia?

Keputusan Bruce Willis pensiun dari dunia akting tersebut disampaikan oleh pihak keluarganya melalui sebuah unggahan di akun Instagram putrinya, Rumer yang dikutip dari laman CNNIndonesia.com.

Kepada para pendukung Bruce yang luar biasa, sebagai sebuah keluarga kami ingin berbagi bahwa Bruce tercinta telah mengalami beberapa masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis menderita afasia, yang mempengaruhi kemampuan kognitifnya,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut, Rabu (30/3).

“Sebagai hasil dari ini dan dengan banyak pertimbangan, Bruce mundur dari karier yang sangat berarti baginya,” lanjut keterangan tersebut.

Apa itu afasia?

Menurut Mayo Clinic, afasia adalah kondisi yang menghalangi komunikasi. Kondisi ini dapat mempengaruhi bicara dan kemampuan untuk berbicara, menulis dan memahami bahasa.

Afasia biasanya terjadi segera setelah stroke atau cedera otak traumatis.

Namun, dapat berkembang secara bertahap karena tumor otak yang tumbuh lambat dan penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen (degeneratif). Tingkat keparahan afasia tergantung pada beberapa kondisi. termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak

Setelah penyebabnya dihilangkan, pengobatan utama untuk afasia adalah terapi wicara. Orang dengan afasia mempelajari keterampilan bahasa baru dan menjelajahi jalur komunikasi lainnya.

Gejala afasia seperti pada Bruce Willis

Afasia adalah tanda stroke dan kondisi lain seperti tumor otak. Orang dengan afasia, seperti Bruce Willis, mungkin memiliki gejala berikut:

– Berbicara dalam kalimat pendek atau tidak lengkap

– Bicara dengan kalimat yang tidak masuk akal

– Ganti satu kata dengan yang lain atau satu suara dengan yang lain

– Mengucapkan kata-kata yang tidak dapat dikenali

– Tidak mengerti pembicaraan orang lain

– Menulis kalimat yang tidak masuk akal

Hal ini karena afasia seringkali merupakan pertanda adanya masalah serius, seperti stroke. Jika terjadi tiba-tiba, maka disarankan langsung untuk menemui dokter dengan kejadian seperti:

– Kesulitan berbicara

– Mengalami Kesulitan memahami ucapan

– Kesulitan dengan mengingat kata

– Masalah dengan membaca atau menulis

Penyebab afasia 

Penyebab paling umum dari afasia adalah kerusakan otak akibat stroke, penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Kehilangan darah di otak menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di area yang mengontrol bahasa.

Kerusakan otak akibat cedera kepala berat, tumor, infeksi, atau proses degeneratif dapat menyebabkan afasia. Dalam kasus ini, afasia sering muncul dari jenis masalah kognitif lainnya, seperti masalah memori atau kebingungan.

Afasia primer adalah istilah yang digunakan untuk masalah bahasa yang progresif lambat karena degenerasi progresif sel-sel otak dalam jaringan bahasa.

Jenis afasia ini dapat berkembang menjadi demensia umum.

Afasia bisa bersifat sementara. Ini dapat disebabkan oleh migrain, kejang, atau serangan iskemik transien (TIA). TIA terjadi ketika aliran darah ke area otak tersumbat sementara. Orang dengan serangan iskemik serebral sementara (TIA) memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dalam waktu dekat.

Afasia dapat menimbulkan banyak masalah kualitas hidup karena komunikasi merupakan bagian dari hidup.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *