Jalurmedia.com – Masuknya kasus Omicron pertama di Indonesia mempengaruhi laju ekonomi di Indonesia. Hal ini berimbas kepada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diprediksi terus melemah. Pada Jumat (17/21) IHSG dibuka dengan pergerakan yang melemah pada pukul 09.00 WIB. Angka berkisar pada posisi terendah Jumat pagi yakni di level 6.580 dan untuk harga tertinggi berada pada posisi 6.595.
Pelemahan dari indeks saham disebabkan oleh deteksi dari kasus pertama varian Omicron yang masuk ke Indonesia pada Kamis (16/12). Atas faktor inilah yang membuat ketakutan masyarakat di tengah pandemi untuk menginvestasikan dan membelanjakan uangnya. Dalam sistem ekonomi saat ini fenomena ini disebut juga sebagai scarring effect. Masyarakat berada di tingkat kepercayaan yang rendah untuk membelanjakan uangnya di tengah ketidakpastian dari pandemi yang tak kunjung usai terutama sejak ditemukannya varian baru Omicron.
IHSG yang bergerak pada zona merah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data RTI menunjukan bahwa tercatat ada 174 saham yang masih berada pada zona hijau. Namun 187 saham telah berada pada zona merah dan 201 saham lainnya masih dalam kondisi stagnan. Untuk saat ini nilai transaksi telah mencapai pada Rp 792,87 miliar dengan volume saham sejumlah 1,7 miliar.
Research Analyst Data Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher berdasarkan hasil analisisnya menyebutkan bahwa terjadi pergerakan pada candlestick yang membentuk black body breakdown support kuat MA50 dengan stochastic yang kemudian membentuk dead cross. Hal ini membentuk indikasi akan potensi dari pelemahan pergerakan indeks saham. Faktor utama tak lain dan tak bukan adalah ketakutan akan penyebaran Omicron di Indonesia.
Dampak Omicron
Kekhawatiran akan harga pasar juga berimbas kepada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah pada Jumat pagi (17/12). Sepekan lalu nilai tukar rupiah sempat melambung tinggi disebabkan oleh inflasi yang terjadi di AS. Namun keadaan saat ini berbanding terbalik semenjak Omicron masuk ke Indonesia. Tercatat melemahnya rupiah ke harga Rp 14.366 jika sebelumnya berada pada posisi Rp 14.362.
Waspada akan penyebaran Omicron yang ditakutkan akan melaju dengan cepat membuat tekanan kepada rupiah. Hal ini pun juga berpengaruh terhadap laju indeks harga saham di Indonesia. Ketidakpastian akan dunia dalam pandemi membuat serba kekhawatiran terjadi sehingga dampak besar pun terjadi pada sektor ekonomi. Di sisi lain kebijakan moneter yang diluncurkan AS melalui The Fed pun memiliki pengaruh besar terhadap pelemahan rupiah saat ini.
Sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI resmi telah mendeteksi masuknya varian Omicron pertama di Indonesia. Kasus pertama Omicron di Indonesia ditemukan pada Kamis (16/12/2021). Adapun kasus ini ditemukan di Wisma Atlet yang saat ini merupakan tempat karantina bagi orang-orang yang hendak melakukan perjalanan luar negeri. Sejauh ini kemungkinan terdeteksi kepada 2 WNI dan 3 WNA.