RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari, Pasca Kasus Perdana Omicron di Indonesia
Health News

RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari, Pasca Kasus Perdana Omicron di Indonesia

Jalurmedia.com – Pemerintah telah memutuskan untuk mengkarantina RSDC di Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari ke depan. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi varian Omicron, pasca terdeteksinya kasus perdana Omicron di Indonesia. Tindakan ini sebagai tanggapan atas ditemukannya kasus Omicron di Rumah Sakit Darurat COVID-19.

Keputusan ini berdasarkan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Penanaman Modal, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Covid-19, dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian terkait.

“Situasi ini telah memaksa pemerintah untuk bertindak cepat untuk menangani pencegahan infeksi lokal virus Covid-19 varian Omicron sejak perkembangan terakhir. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan ini.” ujar Letnan Jenderal Suharyanto, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dalam siaran pers, Kamis (17/12/2021) malam.

RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari

1. Tempat karantina bagi turis asing.

Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit yang khusus menangani pasien COVID-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Bahkan beberapa menara rumah sakit ini telah menjadi tempat karantina bagi turis asing dalam beberapa pekan terakhir, melengkapi fungsi Wisma Atlet Pademangan.

2. Karantina pindah ke Rumah Susun Nagrak.

Menurut Suharyanto, sebagai tempat karantina cadangan untuk karantina terpusat bagi PMI, pelajar, dan ASN, pemerintah juga telah membuka rumah susun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara,

“Rusun Nagrak didesain untuk lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu saya cek persiapannya,” katanya.

3. Tenaga kesehatan di wilayah Nagrak didukung oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Suharyanto menambahkan, jumlah tenaga kesehatan di RS Wisma Atlet Kemayoran terbatas. Namun dalam waktu dekat akan segera diberlakukan zona isolasi, sehingga tenaga kesehatan di Rusun Nagrak akan didukung oleh tenaga Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Ia juga meminta pasien yang telah menyelesaikan masa karantina di Tower 4 RSDC  Wisma Atlet dalam 14 hari terakhir untuk terus memantau kesehatannya dan segera melaporkan gejala apa pun ke rumah sakit setempat.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan melakukan pengetatan protokol kesehatan. Tidak perlu panik. Dan kurangi mpbilitas selama perayaan Natal dan tahun baru,” ujarnya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *