Fiji Menyambut Wisatawan Ditengah Merebaknya Varian Omicron
News Travel

Fiji Menyambut Wisatawan Ditengah Merebaknya Varian Omicron

Jalurmedia.com – Pulau surga Fiji menyambut wisatawan asing mulai minggu ini. Bahkan pembukaan ini dilkaukan ketika sebagian besar wilayah di dunia kembali menerapkan pembatasan perjalanan yang lebih ketat. Hal ini sebagai akibat dari munculnya varian Omicron.

Fiji mulai menyambut wisatawan yang divaksinasi sepenuhnya dari “negara Mitra Perjalanan” pada hari Rabu. Termasuk didalamnya adalah Amerika Serikat, yang memungkinkan mereka untuk tiba tanpa karantina, menurut Tourism Fiji.

Wisatawan yang ingin masuk ke wilayah Fuji juga harus divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson. Semua pelancong berusia 12 tahun ke atas harus menunjukkan bukti tes PCR negatif COVID-19. Hasil tersebut dapat dilakukan di rumah sakit, dokter, atau lab dalam waktu jangka waktu tiga hari sebelum keberangkatan.

Pengunjung juga harus memesan masa inap minimal tiga malam di properti bersertifikat Care Fiji Commitment (CFC). Hal ini mengikuti tes cepat COVID-19 48 jam setelah kedatangan mereka. Wisatawan yang akan datang ke Fiji juga wajib memiliki bukti asuransi yang menanggung COVID-19.

Selama 48 jam pertama, wisatawan diizinkan untuk menjelajah, tetapi diminta untuk menggunakan operator Care Fiji Commitment dan pengalaman wisata serta check-in menggunakan kode QR. Wisatawan juga dapat berkunjung ke Fiji dengan anak-anak yang tidak divaksinasi.

“#FijisOpen,” twit Tourism Fiji pada hari Rabu. “Hari ini adalah sambutan yang berbeda dari yang lain. Kami menyambut pengunjung pada penerbangan pertama dengan @FijiAirways, penuh dengan teman, keluarga & orang-orang terkasih yang merupakan yang pertama dari banyak yang memanfaatkan perjalanan gratis q’tine, sinar matahari, senyuman & sambutan kami. Semangat Bula. #OpenForHappiness.”

Kebijakan “Ngegas” Yang Di Ambil Oleh Pemerintah Fiji

Pembukaan perbatasan terjadi ketika Fiji mengatakan telah memvaksinasi 90% dari populasi orang dewasanya. Tetapi itu juga terjadi ditengah negara-negara di seluruh dunia sedang gencar menutup pariwisata atau memberlakukan pembatasan yang lebih ketat. Ini disebabkan oleh karena varian Omicron yang baru mulai beredar di seluruh dunia.

Pada hari Kamis, Presiden Joe Biden mengumumkan semua pelancong internasional, termasuk warga negara AS, akan diminta untuk menunjukkan bukti tes negatif COVID-19 yang diambil dalam satu hari penerbangan mereka. Terlepas dari status vaksinasi mereka. Biden juga memperpanjang aturan penggunaan masker hingga setidaknya 18 Maret 2022.

Demikian pula, negara-negara lain. Banyak negara telah memberlakukan persyaratan masuk yang lebih ketat. Contoh saja seperti Prancis, yang mewajibkan semua pengunjung dari luar Uni Eropa memberikan bukti PCR negatif atau tes antigen yang diambil dalam waktu 48 jam dari kedatangan.

Ini menjadi hal yang sangat penting dan krusial selain hanya menunjukkan bukti bahwa mereka sudah divaksinasi. Sedangkan negara tetangga, Jerman, menerapkan penguncian untuk warga yang tidak divaksinasi pada hari Kamis. Sementara Israel menutup perbatasannya untuk orang asing sepenuhnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mendesak kelompok berisiko untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah dengan penularan komunitas. Termasuk orang-orang yang tidak sepenuhnya divaksinasi dan berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah atau meninggal. Termasuk orang berusia 60 tahun atau lebih.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *