Jalurmedia.com – Asam lemak atau Fatty acids (FA) adalah blok utama dari lemak dalam tubuh kita dan makanan yang kita makan. Mereka dapat berfungsi sebagai bahan bakar untuk jalur metabolisme. Ada tiga jenis utama FA, dikategorikan berdasarkan kimianya, diantaramya adalah FA tak jenuh tunggal, FA tak jenuh ganda, dan FA jenuh dan lemak trans. Lantas, benarkah asam lemak minyak sawit dapat membantu penyebaran kanker?
FA tak jenuh tunggal dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Sementara FA tak jenuh ganda justru melindungi terhadap risiko demensia dan penyakit jantung koroner. Sedangkan FA jenuh dan lemak trans acapkali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
Lebih dari 20 jenis FA ada dalam makanan. Menurut American Heart Association (AHA), “Untuk kesehatan yang baik, sebagian besar lemak yang Anda makan harus tak jenuh tunggal atau tak jenuh ganda,”. Sedangkan lemak jenuh atau lemak trans menjadi jenis lemak yang harus dihindari orang.
Menghubungkan Ulang Sel
Sel kanker dapat mengatur ulang metabolisme mereka.Hal ini diakukan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mereka. Metabolisme FA memainkan peran penting dalam menyediakan energi dan makromolekul untuk perkembangan kanker.
Sebuah penelitian menunjukkan resiko dari asam palmitat, FA yang ditemukan dalam minyak sawit. Asam lemak ini merupakan bahan umum yang terdapat dalam kue, biskuit, dan cokelat. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa asam lemak dapat meningkatkan metastasis atau penyebaran kanker.
Menurut penelitian sebelumnya, dari 2019, lebih dari 65% kematian akibat kanker tumor padat memiliki metastasis. Hal ini menjadi salah satu penyebab yang berkontribusi paling besar.
Metastasis terjadi ketika sel-sel kanker menjauh dari massa tumor utama. Kemudian memasuki aliran darah atau getah bening. Hal ini ;ah yang memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan dan tumbuh menjadi tumor di bagian lain dari tubuh.
Resiko Terkena Kanker Yang Lebih Besar
Studi baru yang diterbitkan di NatureTrusted Source, telah berusaha memahami apakah FA yang berbeda menyebabkan perubahan?. Apakah perubahan tersebut yang meningkatkan risiko metastasis kanker? Dan jika demikian, bagaimana caranya?
Salvador Aznar-Benitah, dari Institute for Research in Biomedicine, di Barcelona, memimpin penelitian. Tim memaparkan sel kanker mulut dan kulit manusia ke tiga makanan FA: asam palmitat, asam oleat, dan asam linoleat. Setelah 4 hari paparan, para peneliti memindahkan sel-sel ke tempat mereka seharusnya berada pada tikus. Mereka menerima makanan khas.
Tak satu pun dari FA mempromosikan pembentukan kanker. Akan tetapi asam palmitat, FA jenuh utama dalam minyak sawit, mempromosikan peningkatan ekspresi gen yang terkait dengan metastasis dan ukuran lesi metastasis yang ada.
Efek asam lemak minyak sawit mungkin berbeda. ahl ini tergantung pada jenis tumor. Misalnya, dalam penelitian ini, asam oleat menghambat penyebaran kanker mulut dan kulit. Tetapi penelitian sebelumnya menemukan bahwa itu mempromosikan kanker serviks.