Jalurmedia.com – Mie instan jadi salah satu makanan populer yang sering dikonsumsi setiap kalangan masyarakat. Hal tersebut salah satunya karena cara masaknya sangat praktis. Harga mie instan pun cukup terjangkau. Namun tahukah kamu bahwa ada pengganti mie instan yang jauh lebih sehat dan wajib di coba!
Namun, banyak yang tidak menyadari kalau mie instan mengandung banyak natrium. Banyak natrium yang masuk ke tubuh bisa membahayakan. Mie goreng mengandung sekitar 1070 mg natrium.
Kemudian mi rebus mengandung natrium sebanyak 1330 miligram. Padahal, menurut World Health Organization (WHO), jumlah kebutuhan natrium pada tubuh manusia adalah di bawah 2000 miligram. Selain natrium, kandungan lemak dan karbohidratnya pun cukup tinggi.
Kebanyakan mie instan mengakibatkan berbagai macam penyakit. Akibat sering makan mie instan bisa membahayakan diri. Namun, berikut ini adalah pilihan pengganti mie instan dalam versi yang lebih sehat dilansir dari sehatq.com
1. Mie Shirataki
Mie shirataki berwarna putih, cenderung transparan, dan panjang. Mi jenis ini terbuat dari umbi konnyaku yang rendah kalori. Bahkan, dalam beberapa produk tertentu, mi shirataki tidak mengandung kalori sama sekali alias nol kalori.
Mie shirataki kaya akan serat glukomanan, yang mampu menstabilkan gula darah dan mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membuat kita makan lebih sedikit, sehingga kita tidak merasa perlu makan mie lebih banyak.
Glukomanan adalah serat kental yang lama dicerna oleh tubuh. Oleh karena itu, gula darah pun tidak melonjak drastis dan nutrisinya lebih optimal diserap ke dalam tubuh.
Artinya, Anda lebih bisa menghindari risiko penyakit dari kebanyakan makan mie instan. Glukomanan juga membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh dengan mengeluarkan kelebihannya saat buang air besar.
Maka itu, jumlah kolesterol yang terserap kembali di dalam darah jadi lebih sedikit. Glukomanan menurunkan kolesterol jahat (LDL) rata-rata sebesar 16 m/dL dan lemak darah dengan rata-rata 11 mg/dL.
2. Mie soba
Mie soba adalah terbuat dari tepung soba (buckwheat). Kalori mi soba lebih rendah daripada mie instan yang terbuat dari terigu, tapi kandungan serat dan proteinnya tetap terjaga.
Dalam satu porsi mie soba matang seberat 56 gram, ada kandungan 7 gram protein dan 3 gram serat. Dalam 100 gram mie soba, kalorinya lebih rendah daripada mie instan, yakni berkisar 300 hingga 400 kalori.
Soba memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah sehingga tidak membuat gula darah melonjak drastis. Risiko kebanyakan makan mie pun berkurang sehingga mie ini cocok untuk penderita diabetes.
Jurnal yang diterbitkan Multidisciplinary Digital Publishing Institute menunjukkan, konsumsi 40 gram soba per hari selama empat minggu mampu menurunkan kolesterol dan trigliserida.
Mi soba juga mengandung senyawa bernama rutin yang dapat memperkuat dan meningkatkan kelenturan pembuluh darah. Pembuluh darah menjadi tidak mudah menyempit dan terhindar dari penggumpalan darah.
3. Pasta Gandum Utuh
Dalam 340 gram pasta gandum utuh, terkandung 174 kalori 37 gram karbohidrat, dan 6,3 gram serat. Mie dari gandum utuh jauh lebih bergizi daripada mie terigu biasa yang memiliki kandungan dengan 221 kalori, 43 gram karbohidrat, dan 3 gram serat.
Jumlah serat yang lebih banyak ini mampu memperlambat penyerapan gula dari saluran pencernaan. Gula darah pun tidak melonjak drastis