Jalurmedia.com – Penyakit Gagal jantung dapat menyerang segala usia. Dilihat dari gaya hidup dan tidak pedulinya seseorang terhadap kesehatan jantung, menjadi faktor paling besar terjadinya penyakit gagal jantung. Dilansir dari kompas.com, menurut Live Science terdapat studi yang menyatakan tingkat serangan jantung meningkat pada usia kelompok 20 an dan 30 an tahun.
Gagal jantung ditandai dengan adanya ketidakmampuan jantung memompa suplai darah ke seluruh tubuh. Tanpa adanya aliran darah yang cukup, fungsi organ tubuh akan terganggu. Beberapa orang mengalami pengerasan dan kakunya otot jantung. Hal itu menyebabkan aliran darah berkurang ke jantung dan dapat mempengaruhi kedua sisi jantung.
Gejala Gagal Jantung
Gejala gagal jantung ditandai dengan tidak mampunya jantung untuk memompa darah yang cukup untuk dialirkan ke tubuh. Aliran darah yang bermasalah akan mengganggu kinerja organ tubuh manusia.
Di waktu tertentu, dapat terjadi pengerasan dan kekakuan otot jantung sehingga menghalangi bahkan mengurangi aliran darah ke jantung. Pada gagal jantung akut, gejala yang muncul tiba-tiba lalu hilang dengan cukup cepat.
Kondisi ini sering terjadi setelah serangan jantung. Terjadinya hal tersebut bisa saja akibat dari masalah dengan katup jantung yang mengontrol aliran darah di jantung. Pada gagal jantung kronis, gejalanya akan terus menerus dan tidak membaik.
Sebagian besar kasus gagal jantung yang terjadi adalah bersifat kronis. Penyebab umum dari gagal jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD), yaitu gangguan yang menyebabkan penyempitan arteri sebagai pemasok darah dan oksigen ke jantung. Selain itu, gejala yang dapat terlihat dari gagal jantung seperti :
- Kelelahan
- Kenaikan berat badan drastis
- Hilangnya nafsu makan
- Batuk berkepanjangan
- Detak jantung yang tidak teratur
- Pembengkakan perut
- Sesak nafas
- Kaki serta pergelangan kaki bengkak
Pencegahan Penyakit Gagal Jantung
Deteksi penyakit sejak dini menjadi cara yang tepat untuk mencegah penyakit gagal jantung. Selain itu aturlah pola hidup yang lebih sehat. Merangkum Medline Plus, mencegah penyakit jantung dapat dilakukan dengan hal hal berikut :
1. Kontrol Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi adalah resiko utama terjadinya penyakit jantung. Periksalah tekanan darah secara teratur. Setidaknya untuk orang dewasa periksalah tekanan darah minimal sekali dalam setahun.
2. Jaga Kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat menyumbat arteri serta meningkatkan resiko penyakit arteri koroner dan serangan jantung. Konsumsi obat seperlunya dan mengatur pola hidup sehat untuk menurunkan resiko kolesterol dalam tubuh. Selain itu perhatikan trigliserida yang merupakan lemak yang ada di dalam darah. Kadarnya yang tinggi juga berbahaya terutama pada perempuan.
3. Jaga Berat Badan Ideal
Berat badan yang berlebih apalagi sampai mengalami obesitas, dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Obesitas biasanya diikuti dengan kadar kolesterol dan kadar trigliserida yang tinggi.
Selain itu obesitas juga meningkatkan tekanan darah tinggi. Batasi makan makanan dengan lemak jenuh, tinggi natrium dan gula tambahan. Hal tersebut akan membantu menjaga berat badan untuk tetap ideal
4. Olahraga
Olahraga memiliki banyak sekali manfaat. Salah satunya termasuk memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi. Hal itu juga dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat, menurunkan kolesterol, serta menjaga tekanan darah tetap stabil.
5. Batasi Alkohol Dan Rokok
Terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, minum minuman beralkohol dapat menyebabkan penambahan berat badan karena terdapat kalori ekstra. Itulah mengapa minum alkohol terlalu banyak mampu meningkatkan risiko penyakit jantung. Sama halnya dengan alkohol, rokok pun beresiko meningkatkan tekanan darah, serangan jantung, dan stroke.
6. Kelola Stres
Segala penyakit datang dari pikiran. Pikiran yang terlalu stres mampu meningkatkan tekanan darah dan lebih parahnya bisa menyebabkan serangan jantung. Kelola stres dengan cara cukup tidur dan melakukan aktivitas yang positif. Kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa olahraga, meditasi, bahkan mendengarkan musik.