Jalurmedia.com – Memperingati HUT ke-389 Kabupaten Tangerang, terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan di kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa. Kegiatan unjuk rasa tersebut dilakukan secara damai oleh mahasiswa Tangerang di depan Kantor Bupati.
Beriringan dengan disampaikannya aspirasi, massa berusaha maju untuk terus mendekati Kantor Bupati Tangerang. Aksi mahasiswa untuk memasuki gedung ini kemudian terhalang oleh puluhan aparat yang berjaga.
Saling dorong pun tak terhindarkan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Aparat akhirnya bertindak dengan menangkapi sejumlah mahasiswa. Konsentrasi massa aksi pun pecah.
Dalam aksi tersebut, terdapat seorang mahasiswa yang menjadi korban dalam demo yang sedang berlangsung. Mahasiswa yang menjadi peserta aksi tersebut terlihat dipiting lehernya lalu digiring oleh polisi berbaju hitam.
Setelah itu, polisi membantingnya ke lantai. Dilanjutkan dengan seorang polisi berbaju cokelat yang menendang mahasiswa tersebut. Setelah dibanting dan ditendang, mahasiswa itu terlihat kejang-kejang dan pingsan.
Sejumlah apparat kepolisian kemudian berusaha membantu mahasiswa yang pingsan tersebut. Salah seorang peserta aksi lainnya, Ahmad, yang berada di lokasi kejadian juga membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Iya (benar) mahasiswa itu pingsan setelah mendapat bantingan dari polisi,” tutur Ahmad ketika ditanyaka terkait peristiwa yang terjadi dalam kegiatan unjuk rasa tersebut.
Viral di Media Sosial
Peristiwa tersebut terekam dan kemudian diunggah di media sosial, menjadikan video tersebar dan masyarakat mengetahui apa yang terjadi dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kantor Bupati Tangerang.
Dalam video yang beredar di masyarakat, seorang mahasiswa Tangerang tertangkap oleh polisi dalam kegiatan unjuk rasa. Mahasiswa tersebut ditarik saat berada di kerumunan aksi yang tengah berlangsung.
Setelah itu, badan mahasiswa itu dikunci lalu diangkat ke atas untuk kemudian dibanting ke tanah. Mahasiswa Tangerang yang dibanting itu sontak tergeletak. Beberapa orang, yang diduga polisi, kemudian menghampiri mahasiswa itu. Mereka membantu mahasiswa tersebut bangkit, namun korban sudah tak berdaya.
Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengatakan akan menindak tegas anggotanya yang melakukan bantingan ala smackdown terhadap mahasiswa yang berdemonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang di Tigaraksa, Rabu (13/10).
Wahyu menjelaskan bahwa saat berlangsung apel pasukan pengamanan, dirinya telah memberikan instruksi agar tidak ada kekerasan dalam pengamanan demo.
Lebih lanjut juga Wahyu mengatakan akan menindak tegas oknum anggota yang mengabaikan intruksi yang sudah diberikan sebelumnya. Ia menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi secara internal serta tim Propam juga akan turut membantu melakukan evaluasi terkait SOP pengamanan massa.
Hasil penilaian internal tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan untuk menindak anggota jika terbukti terdapat kesalahan dalam menerapkan SOP. Wahyu menyebut mahasiswa korban smackdown aparat tersebut masih dapat berjalan. Ia juga menambahkan bahwa kondisi mahasiswa itu masih sehat dan akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.