Jalurmedia.com – Kemarin (10/9) kita memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia atau World Mental Health Day! Saat ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga tidak hanya kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental.
Sejarah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dapat ditelusuri kembali ke organisasi non-pemerintah World Federation for Mental Health (WFMH), yang didirikan pada tahun 1948. Menurut News18, Hari Kesehatan Mental Sedunia diluncurkan pada 10 Oktober 1992 oleh Sekretaris Jenderal WFMH Richard Hunter. Sejak tahun 1994, setiap tahun tema khusus telah ditetapkan untuk perayaan global.
Slogan atau tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 adalah ‘Menjadikan kesehatan dan kesejahteraan mental sebagai prioritas global’.
Pandemi telah berdampak pada kesehatan mental. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi ini menyebabkan krisis kesehatan mental dan menyebabkan stres jangka pendek dan jangka panjang. Gangguan kecemasan dan depresi diperkirakan meningkat lebih dari 25% pada tahun pertama pandemi.
“Pada saat yang sama, layanan kesehatan mental telah terkena dampak yang parah, memperlebar kesenjangan dalam pengobatan gangguan mental,” kata situs web WHO.
Tujuan utama Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk menarik perhatian pada masalah kesehatan mental. Perayaan ini bertujuan untuk menarik perhatian pada masalah kesehatan mental dan menjaganya tetap di mata publik.
Oleh karena itu, mencapai tujuan ambisius ini memerlukan komitmen, partisipasi, dan investasi semua pemangku kepentingan.
“Perawatan kesehatan mental harus diperkuat untuk memastikan bahwa semua kebutuhan kesehatan mental terpenuhi melalui jaringan layanan berkualitas yang dapat diakses dan terjangkau serta dukungan berbasis masyarakat,” tulis WHO.
