Jalurmedia.com – PT Pertamina (Persero) mempertanyakan hasil uji mandiri yang dilakukan masyarakat bahwa bahan bakar pertalite yang beredar di pasaran hanya memiliki nilai oktan 86 (RON), bukan 90.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, mengatakan alat uji RON yang akurat harus mengacu pada metode standar seperti metode ASTM RON yang dapat memverifikasi seluruh proses pengujian dan alat yang digunakan selalu terkalibrasi.
“Di foto itu Pertamina tidak bisa melihat perangkat atau alat yang digunakan dalam uji RON. Jika alat yang digunakan adalah Oktan Analyzer Portable, kami juga memastikan bahwa perangkat tersebut dikalibrasi secara berkala menggunakan bahan referensi bersertifikat,” kata Irto kepada CNN Indonesia, Sabtu (8/10).
Irto melaporkan, Lemigas baru-baru ini menguji sampel partalite di enam SPBU di DKI Jakarta. Berdasarkan sampel, kualitas partalite yang diedarkan di masyarakat masih sesuai dengan peraturan.
“Semua sampel menunjukkan bahwa hasil atau kinerja Pertalite tetap memenuhi ketentuan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM, jenis BBM RON 90 dijual di dalam negeri,” jelasnya.
Dibantah Oleh Pertamina
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga mengumumkan hasil tes yang sama.
Tutuka Ariaji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), mengatakan dalam keterangan terpisah, pengujian dilakukan di SPBU Lenteng Agung, dua SPBU di Taman Mini, SPBU Abdul Muis, SPBU Sunter dan SPBU S. Perman.
Pengujian dilakukan terhadap 19 parameter yang meliputi bilangan oktan, stabilitas oksidasi, kadar sulfur, kadar sulfur merkaptan, kadar timbal, kadar logam, kadar oksigen, kadar olefin, kadar aromatik, dan kadar benzene.
“Pada saat yang sama, tidak ada indikasi batas kualitas yang tidak memenuhi persyaratan teknis. Semuanya on-spec,” jelas Tutuka, dalam sebuah pernyataan di lama Lemigas.
Setelah harga BBM naik dari Rp. 7.650 per liter menjadi Rp. 10.000 per liter pada 3 September 2022, keraguan publik tentang kualitas dan kualitas Partalite muncul.
Selama akhir pekan, foto botol bensin yang diperiksa dengan sebuah alat beredar di Twitter. Botol tersebut dikatakan mengandung bahan bakar partalite.
Akun Twitter @yo2thok melaporkan bahwa ketika diuji dengan alat tersebut, partalite hanya memiliki RON 86 padahal seharusnya RON 90.
“Ini namanya perampokan dan polisinya melempem seperti kerupuk di air,” tulisnya di keterangan foto.