Health News

Waspada Cacar Monyet, Ini Hal Yang Bisa Dilakukan!

Jalurmedia.com – Monyet adalah pembawa utama virus Monkeypox. Oleh karena itu, penyakit ini disebut Cacar Monyet. Kasus penularan dari monyet ke manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo, Afrika Selatan.

Jika Anda mengalami gejala ataupun tanda-tanda penyakit Cacar Monyet, jangan panik dan lakukan hal-hal dibawah ini:

 

Kapan Anda harus pergi ke dokter?

Segera cari pertolongan medis jika Anda menduga bahwa Anda telah melakukan kontak dengan orang atau hewan liar yang terinfeksi cacar monyet. Apalagi saat bepergian ke daerah yang benyak terdapat kasus ini.

Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pengobatan juga membantu mencegah terjadinya komplikasi.

Monkeypox adalah penyakit yang sembuh sendiri, tetapi gejalanya bisa mengganggu dan tidak menyenangkan. Selain itu, penyakit ini cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dibandingkan penyakit cacar lainnya.

 

Penyebab Cacar Monyet

Virus cacar monyet merupakan virus yang berasal dari hewan (zoonosis virus).

Virus ini awalnya diketahui terinfeksi karena digigit hewan liar seperti tupai. Namun, para peneliti juga menemukan bahwa virus tersebut telah menginfeksi sekelompok monyet yang diteliti. Oleh karena itu, penyakit ini disebut Monkeypox.

Virus cacar monyet termasuk dalam genus Ortopoxvirus dari keluarga Poxciridae. Virus yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus antara lain virus Variola, penyebab penyakit cacar (smallpox), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Kebanyakan kasus cacar monyet yang ditemui pada manusia disebabkan oleh infeksi dari hewan. Virus asal hewan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka pada kulit, saluran pernapasan, selaput lendir, dan mukosa (saliva).

 

Bagaimana proses Cacar Monyet menular

Penyakit ini diketahui ditularkan melalui lesi kulit, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan selaput lendir (air liur) yang mengandung virus. Tapi bagaimana hewan menularkannya kepada manusia?

Di Afrika, penularan virus dari hewan ke manusia diketahui terjadi melalui kontak sehari-hari dengan monyet, tupai, dan tikus Gambia yang terinfeksi.

Menurut CDC, penularan cacar air dari hewan ke manusia juga dapat disebabkan oleh gigitan hewan, kontak langsung dengan cairan atau luka pada kulit hewan, atau kontak tidak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus.

Penularan cacar monyet dari satu orang ke orang lain biasanya terjadi. Penularan virus Monkeypox dari manusia ke manusia sering terjadi melalui droplet dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi.

Infeksi droplet dapat terjadi tidak hanya melalui kontak dengan droplet yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat bersin atau batuk, tetapi juga melalui kontak pribadi secara teratur dengan orang yang terinfeksi.

Virus juga dapat ditularkan dari tubuh ibu hamil melalui plasenta ke janin.

 

Faktor risiko

Siapapun yang belum pernah terinfeksi virus Monkeypox dapat terkena penyakit tersebut. Namun, Anda berada berisiko terpapar jika:

  • Mendapat kontak langsung dengan bintang liar tanpa alat pelindung.
  • Kontak dekat dengan kera yang terinfeksi virus penyakit ini.
  • Makan daging hewan liar dan bagian tubuh lainnya tanpa dimasak dengan baik.
  • Merawat pasien cacar monyet.
  • Mempelajari virus monkeypox di laboratorium.

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit, dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari gejalanya. Namun, penyakit ini bisa salah didiagnosis sebagai penyakit cacar lainnya seperti cacar air dan herpes zoster.

Oleh karena itu, dokter biasanya mengharuskan mereka menjalani tes klinis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada infeksi virus penyebab Monkeypox.

Salah satu pemeriksaan yang dianjurkan oleh dokter adalah tes usap atau polymerase chain reaction (PCR). Tes ini dimaksudkan untuk menganalisis sampel lesi kulit atau area kulit yang terkena cacar.

 

Pengobatan cacar monyet

Sejauh ini belum ditemukan pengobatan khusus untuk Monkeypox, mengingat belum ada kasus Monkeypox yang ditemukan di Indonesia.

Tidak ada obat khusus, tetapi penyakit ini dapat dikelola dengan mengendalikan gejala yang terjadi dengan perawatan tepat dan antivirus.

Perawatan tepat tidak dapat menghentikan infeksi virus yang sedang berlangsung, tetapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Jika gejala terjadi, disarankan untuk menambah waktu istirahat dan memenuhi kebutuhan hidrasi dan nutrisi dengan makan makanan yang bergizi dan sehat.

Anda juga perlu berada di rumah dan mengisolasi diri dengan membatasi kontak sosial dengan orang-orang di lingkungan sekitar.

Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat mengobati infeksi virus penyebab cacar monyet. Namun, jenis obat antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar (smallpox), yaitu cidofovir atau tecovirimat, dapat membantu dalam proses pemulihan.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *