Varian Omicron, Varian Terbaru Covid-19: Perlukah Vaksin Baru?
Health Opini

Varian Omicron, Varian Terbaru Covid-19: Perlukah Vaksin Baru?

OPINI, Jalurmedia.com – Hampir dua tahun harus hidup berdampingan dengan virus Corona. Menyambut tahun baru 2022 virus Corona tersebut masih merajalela. Kini virus orona terus bermutasi hingga melahirkan varian baru yaitu varian Omicron.

Awalnya masyarakat seluruh dunia telah menaruh harapan pada tahun 2022 untuk mulai dapat menghirup udara segar tanpa harus terus untuk menggunakan masker setiap saat. Hal ini karena beberapa negara sudah mulai menerapkan aturan free mask atau bebas masker seperti Amerika Serikat.

Aturan free mask ini diberlakukan mengingat penurunan kasus dari Covid-19 di hampir seluruh negara di dunia. Kebijakan ini juga didukung bahwa hampir 50% masyarakat dunia telah menerima vaksinasi.

Tujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan cita-cita seluruh negara adalah seluruh masyarakat mendapatkan vaksinasi. Kelak seluruh orang di dunia akan memiliki kekebalan tubuh atas penyebaran virus Corona.

Vaksin yang telah disuntikan kepada seluruh masyarakat yang menerimanya sistem memiliki kekebalan yang tinggi terhadap virus yang telah ada. Hal ini termasuk varian Corona lainnya seperti varian Delta yang cukup menggemparkan dunia. Beberapa vaksin yang telah didistribusikan hingga saat ini masih memiliki tingkat keefektifan yang tinggi. Contoh saja seperti Sinovac, Pfizer, Moderna, Sputnik dan lainnya.

Namun kegelisahan masyarakat dunia nampaknya harus berlanjut hingga menjelang 2022. Yaitu dengan munculnya varian terbaru yakni Omicron. Varian ini disebut-sebut memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta.

Untuk itu kembali menjadi pertanyaan masyarakat dunia apakah vaksinasi yang telah dilakukan mampu untuk memiliki kekebalan yang tinggi?. Khususnya terhadap penyebaran virus varian Omicron.

Mengenal Varian Omicron

Setelah dunia cukup dihebohkan dengan varian terbaru dari Covid-19 yakni varian Delta pada Juli lalu, dunia kembali diguncang dengan varian terbaru dari Covid-19. Varian Omicron secara cepat menyebar di beberapa negara yang awal mulanya hanya berkembang di Afrika Selatan. WHO menyatakan bahwa varian Omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika pada 9 September lalu.

Sejauh ini WHO telah menetapkan bahwa varian Omicron termasuk ke dalam Varian of Concern (VoC). Varian of Concern menjadi perhatian yang tinggi saat ini dikarenakan varian ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, virulensi yang tinggi juga, menurunkan efektivitas diagnosis hingga pada vaksin yang telah ada.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menyebutkan bahwa Varian Omicron dikenal dengan nama ilmiah yakni B.1.1.529. Varian ini dinilai lebih cepat menular dibandingkan dengan varian pendahulu lainnya seperti Alpha, Beta, Gamma dan Delta. Dapat dikatakan bahwa varian ini memiliki potensi untuk lolos dari kekebalan vaksin yang telah ada.

Hingga saat ini para ahli dan ilmuwan pun memiliki kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron. Terutama pada tingkat keganasan yang lebih tinggi melebihi 30 sel kunci protein spike.

Namun sejauh ini varian ini masih dalam penelitian oleh para ilmuwan. Meskipun diasumsikan bahwa memang mutase jenis ini digolongkan tidak biasa jika dibandingkan dengan varian dari virus Corona lainnya.

Akankah Vaksin yang Sudah Ada Masih efektif?

Hingga saat ini para ilmuwan masih dalam penelitian untuk mendapatkan informasi seberapa dahsyat varian dari mutasi terbaru Omicron. Untuk vaksin yang telah ada saat ini beberapa ilmuwan mengatakan sudah cukup baik untuk kekebalan virus serta varian yang ada sebelumnya.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa vaksin yang telah didistribusikan saat ini masih belum berfungsi dengan baik. Terlebih untuk sistem kekebalan tubuh atas penangkalan virus corona terutama varian Omicron, kata para ahli.

Dokter dan para ahli pun menyarankan untuk semua orang mendapatkan vaksinasi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan sistem kekebalan imun atas virus Corona. Selain vaksin yang telah didapatkan, dokter juga menyarankan untuk mendapatkan booster sebagai tambahan vaksin.

Di Inggris booster sendiri disarankan untuk diterima oleh para lanjut usia diatas 40 tahun. Tidak hanya itu, tenaga medis serta orang dewasa yang rentan akan sistem imun tubuhnya.

Untuk varian Omicron maka tidak menutup kemungkinan pula untuk mendapatkan vaksin yang lebih efektif dalam penanganan atas virus ini. Namun hingga saat ini vaksin yang telah ada seperti Pfizer, Moderna, AstraZeneca hingga Sinovac telah mampu untuk menciptakan kekebalan imun secara global.

Dengan mendapatkan vaksinasi maka tubuh akan membentuk kekebalan dan menjaga atas infeksi yang didapatkan dari berbagai bakteri dan virus. Vaksin sangat membantu untuk memotong mata rantai penyebaran virus terutama atas virus Corona saat ini.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa mutasi atas virus Omicron dapat berasal dari seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sehingga dengan mudah virus untuk bermutasi dan berkembang. Untuk itu sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi saat ini dengan segera. Hal ini bertujuan setidaknya untuk menangkal virus dan bakteri yang hendak masuk ke tubuh manusia.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *