Jalurmedia.com – Omicron yang belum selesai, dunia sekarang dipenuhi dengan varian terbaru yang dinamakan Deltacron. Para ilmuwan melaporkan menemukan berbagai contoh varian Deltacron yang merupakan sebuah kombinasi dari varian Covid-19 sebelumnya yakni Delta dan Omicron.
Hasilnya dikonfirmasi oleh sekuensing genom yang dilakukan oleh para ilmuwan di IHU Méditerranée Infection di Marseille, Prancis.
Perkembangan Deltacron disebabkan oleh duplikasi mutasi dari varian pendahulu yakni Delta dan Omicron pada orang yang terinfeksi kedua strain tersebut. Sejauh ini, Deltacron telah ditemukan di beberapa negara seperti AS, Prancis, Denmark, Inggris, dan Belanda.
Kemunculan akan varian terbaru dari mutasi Covid-19 tentunya menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Terlebih juga bahwa varian Omicron masih banyak ditemukan hingga saat ini.
Penting untuk mengetahui apa saja gejala dari varian Deltacron. Apakah gejala yang ditimbulkan akan mirip seperti gejala varian sebelumnya yakni Omicron atau Delta?
Reisa Broto Asmoro selaku Dokter dan Juru Bicara Satgas COVID-19, mengatakan bahwa untuk varian Delta terutama lebih banyak mempengaruhi sistem pernapasan bagian bawah, sementara untuk varian Omicron terutama mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas.
Namun, sudah dipastikan gejala varian Deltacron dari mutasi virus Corona (COVID-19) sama dengan model lainnya. Varian pendahulu dari Delta dan Omicron juga mengalami gejala serupa. Namun hingga saat ini para ahi masih terus melakukan penelitian terkait kemungkinan bertambahnya varian terbaru dari mutasi virus Corona.
“Jadi gejalanya sama dengan SARS-CoV-2 dan gejalanya sama yang menyerang kita,” ujar Reisa.
Beberapa gejala dari varian Deltacron Covid-19:
– Batuk
– Demam
– Pilek
– Sakit tenggorokan
Bagaimana dengan penyebaran Deltacron di Indonesia?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan mutasi dari varian Deltacron Covid-19 di Indonesia. Variabel diketahui banyak ditemukan di beberapa negara Eropa seperti Perancis, Denmark dan Belanda. Ini adalah kombinasi mutasi dari varian Omicron dan Delta.
Siti Nadia Tarmizi selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes menyatakan bahwa hingga saat ini pun belum ditemukan varian dari Deltacron di Indonesia. Namun meskipun varian terbaru tersebut belum ditemukan di Indonesia, masyarakat harus tetap waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu diingat bahwa meskipun angka penyebaran Covid-19 di Indonesia terus turun dan beberapa kebijakan ketat atas penanggulangan dari penyebaran Covid-19 telah dilonggarkan, namun masyarakat harus tetap waspada dengan cara terus mengikuti imbauan dari pemerintah.
Mutasi dari virus Corona memang tidak dapat dipungkiri akan munculnya varian baru. Mengingat bahwa virus akan terus bermutasi. Untuk itu bagi masyarakat untuk terus tetap menerapkan protokol kesehatan dan termasuk juga ikut program pemerintah demi menekan angka penyebaran Covid-19 dengan melakukan vaksinasi lengkap dan juga tambahan booster.