AS Laporkan Lonjakan Kasus Covid Varian Omicron
Health News

AS Laporkan Lonjakan Kasus Covid Varian Omicron

Jalurmedia.comAS dan beberapa negara Eropa telah melaporkan kembali atas kenaikan harian tertinggi dalam kasus Covid sejak pandemi dimulai. Hal ini terutama berkaitan dengan penyebaran dari varian Omicron yang terus mengalami lonjakan yang cukup tinggi menjelang tahun baru.

Dikutip dari BBC, hingga saat ini tercatat lebih dari 440.000 kasus baru di AS pada Senin, menurut data dari petugas kesehatan setempat.

Para petugas kesehatan berwenang menyatakan bahwa angka tinggi tersebut sebagian disebabkan oleh keterlambatan pelaporan selama periode Natal kemarin.

Sejauh ini Studi menunjukkan bahwa Omicron tidak separah daripada varian Delta yang sebelumnya cukup dominan. Namun kekhawatiran tetap ada bahwa banyaknya kasus yang berasal dari Omicron yang sangat menular. Hal ini dapat membanjiri rumah sakit sehingga berpotensi untuk membludaknya kasus positif dan keterbatasan petugas kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh Omicron “tetap sangat tinggi” dan masyarakat harus selalu waspada akan kemungkinan yang terjadi

Polandia pada hari Rabu mencatat 794 kematian terkait Covid, jumlah tertinggi dalam gelombang keempat pandemi, dengan lebih dari tiga perempat korban tidak divaksinasi.

Lonjakan Kasus di AS

Di AS, kasus yang dicatat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) naik 441.278 pada 27 Desember. Sejauh ini data tersebut merupakan jumlah kasus harian tertinggi yang pernah diterima oleh CDC.

Menurut data CDC melaporkan kenaikan rata-rata tujuh hari dalam infeksi sekarang berada di level tertinggi sejak Januari 2021.

Seorang juru bicara CDC mengatakan kepada situs berita Politico bahwa angka infeksi terbaru dapat ditaksir terlalu tinggi karena kelambatan dalam pengujian dan penutupan pusat pengujian selama periode Natal, menambahkan bahwa jumlah kasus akan “menjadi lebih stabil setelah tahun baru”.

CDC juga telah kembali untuk membuat peringatan terkait dengan larangan perjalanan ke beberapa bagian negara di Eropa. Ditambahkan beberapa negara seperti Malta, Moldova, dan Swedia ke daftar negara-negara yang menimbulkan risiko infeksi yang sangat tinggi atas penyebaran Omicron.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh WHO pada hari Selasa, jumlah infeksi Covid baru dari semua varian tumbuh sebesar 57% di Eropa pada minggu sebelum 26 Desember, dan sebesar 30% di Amerika.

Lonjakan Omicron di Eropa

Selain itu, di bumi bagian Eropa seperti Prancis, Italia, Yunani, Portugal, dan Inggris juga telah melaporkan jumlah infeksi harian yang tercatat. Pada hari Selasa (28/12/21), Prancis melaporkan 179.807 infeksi baru, jumlah kasus harian tertinggi di Eropa. Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran memperingatkan bahwa “semuanya menunjukkan” Prancis dapat melihat sebanyak 250.000 kasus harian pada awal Januari.

Perdana Menteri Jean Castex mengumumkan pembatasan baru awal pekan ini. Peluncuran booster di negara itu telah meningkat, dengan lebih dari 23 juta orang telah menerima booster hingga saat ini.

Sejumlah negara Eropa lainnya juga melaporkan rekor kasus harian pada hari Selasa:

  • Infeksi di Italia mencapai 78.000 kasus, mencapai rekor baru sejak awal pandemi. Itu juga mencatat 202 kematian, sehingga jumlah total kematian di negara itu menjadi 136.753.
  • Portugal mencatat 17.172 kasus baru dari penyebaran covid-19.
  • Yunani: Menteri Kesehatan Thanos Plevris menyatakan adanya penurunan setelah negara itu melaporkan 21.657 kasus.
  • Otoritas kesehatan di Inggris melaporkan rekor 117.093 kasus. Data lengkap Covid di seluruh Inggris tidak tersedia selama periode Natal.

Di Inggris, apoteker memperingatkan pasokan tes cepat Covid-19 yang tidak merata menyusul peningkatan permintaan. Mereka mengatakan terkait adanya perubahan aturan. Hal ini berarti orang hanya perlu melakukan isolasi selama tujuh hari jika hasil tesnya negatif pada hari keenam dan tujuh. 

Sementara itu, sejumlah kota termasuk Paris, London dan Berlin juga telah membatalkan perayaan resmi Tahun Baru. Tetapi beberapa pemerintah kurang bersedia untuk menerapkan pembatasan nasional.

Kota di Spanyol Madrid menyatakan akan melanjutkan perayaan Tahun Baru dengan membatasi jumlah peserta di alun-alun Puerta del Sol. Sementara di Italia, pemerintahnya telah melarang acara di luar ruangan dan menutup klub malam tetapi tidak ada batasan untuk pertemuan pribadi.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *