Jalurmedia.com – Pernahkah Anda merasa tiba-tiba Anda merasa kosong, kesepian, dan tertekan, tetapi dan seolah Anda bertanya-tanya apa yang harus dilakukan? Mungkin kalian sedang berada di fase Quarter Life Crisis (QLC). Quarter Life Crisis (QLC) adalah istilah umum yang sering digunakan ketika hidup tidak berfungsi dengan baik. Quater Life Crisis (QLC), biasanya menyerang orang berusia antara 20 dan 30 tahun, biasanya disertai dengan kesepian, kecemasan, dan kebingungan tentang tujuan hidup. Tidak jarang orang menjadi cemas dan meninggalkan lingkungan sosialnya. Padahal, Quarter Life Crisis (QLC) merupakan hal yang biasa terjadi, terutama di usia seperempat abad, dimana kesulitan dan kebutuhan hidup semakin meningkat.
Sebuah survei LinkedIn menyatakan bahwa 75% orang antara usia 25 dan 33 mengalami Quarter Life Crisis (QLC). Hal ini, seperti yang sering terjadi, tidak berarti Anda harus menyerah ketika fase Quarter Life Crisis (QLC) terjadi dan berdampak pada diri Anda.
Awal dari quarter life crisis dipicu oleh pengaruh lingkungan, setelah itu ia mulai terus-menerus merenungkan masalah kehidupan, menyebabkan kecemasan dan depresi. “Kapan lulus? Kerja dimana? Kapan nikah? Kenapa sampai sekarang belum mapan? Itu sebenarnya yang paling menjengkelkan hati.
Orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) biasanya mengalami kecemasan, depresi, bahkan frustrasi yang berlebihan karena merasa takut akan masa depan. Quarter Life Crisis (QLC) disebabkan oleh berbagai tekanan dan tuntutan dari masyarakat dan lingkungan. Tekanan dan tuntutan ini biasanya dikaitkan dengan pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang. Menurut peneliti dan profesor psikologi di University of Greenwich di London, Oliver Robinson berkata Quarter Life Crisis (QLC) memiliki empat fase.
Fase Dalam Quarter Life Crisis
Fase Pertama
Pada awalnya, orang tersebut merasa terjebak, entah itu pendidikan, pekerjaan, percintaan, atau ketiganya. Dia akan merasa sangat kebingungan dan sulit untuk keluar dari zona tersebut.
Fase Kedua
Tahap kedua. Pada tahap ini, seseorang akan merasakan kesempatan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Menyadari posisinya yang rentan, ia mengejar tujuannya dan melakukan upaya besar untuk mengubah situasi menjadi lebih baik. Jika Anda gagal pada tahap ini, Anda akan kembali ke tahap pertama, jadi berhati-hatilah dengan langkah-langkahnya. Bukan tidak mungkin bisa menyebabkan depresi yang lebih parah.
Fase Ketiga
Pada tahap ketiga, pada tahap ini, ada keinginan untuk memulai hidup baru. Hal ini terjadi ketika seseorang berhasil mencapai satu tujuan dalam hidupnya. Misalnya, seseorang yang berhasil mendapatkan gelar sarjana akan merasa yakin, bangga, dan puas karena telah melewati tahap perkuliahan. Ini tidak akan bertahan lama karena saya merasa saya perlu mengembangkan semangat yang lebih tinggi untuk menemukan pekerjaan impian saya dan melanjutkan studi di tingkat yang lebih tinggi.
Fase Keempat
Fase keempat adalah pengalaman terlibat dalam pendidikan, pekerjaan, atau hubungan romantis. Pada tahap ini, Anda siap menghadapi tantangan dan kehidupan baru dalam setiap aktivitas hidup Anda.
Tanda-tanda Anda mengalami QLC
Quarter Life Crisis (QLC) bisa disebut krisis umum. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa mereka dalam bahaya. Akibatnya, banyak orang yang mengalami krisis ini dan merasa sulit untuk mengatasinya karena mereka tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi pada diri mereka. Untuk membantu menilai kondisi Anda, temukan beberapa tanda seseorang mengalami Quaternary Life Crisis (QLC) di bawah ini!
Mulailah bertanya tentang tujuan hidup
Ketika Anda memasuki Quarterly Life Crisis (QLC), Anda mulai mempertanyakan tujuan hidup, jika memungkinkan. Banyak pertanyaan yang muncul di benak saya, seperti keberadaan dan tujuan hidup di dunia ini. Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali tidak menjawab rasa frustrasi Anda.
Jarang merasa senang
Salah satu tanda bahwa seseorang sedang mengalami seperempat krisis dalam hidup adalah ketika Anda merasa sulit untuk bahagia, meskipun Anda telah mencapai banyak hal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari kehilangan tujuan nyata hingga berakhir dengan perilaku ambisius tanpa usaha yang masuk akal.
Media sosial membuatmu tertekan
Apa tujuan menggunakan media sosial? Apakah ini benar sebagai sarana hiburan? Faktanya, media sosial lebih cenderung menyebabkan kecemasan dan depresi pada orang. Kabar keberhasilan seorang teman seharusnya menjadi kabar baik, tetapi pada kenyataannya Anda menjadi cemas dan tidak memadai tanpa alasan. Ketika seseorang mengalami krisis hidup, mereka merasa kehilangan karir dan hubungan sosial dan cinta dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, dan akibatnya Anda menjauhkan diri dari masyarakat.
Lingkaran pertemanan berubah
Saat Anda berusia dua puluhan, sangat wajar untuk mengubah lingkaran pertemanan Anda. Anda mungkin akan sedikit terkejut ketika lingkaran pertemanan Anda mengecil. Hari ini, semakin sulit untuk bertemu teman-teman yang telah menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersama dari sekolah ke perguruan tinggi.
Motivasi rendah
Selama quarterly life crisis, semangat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti pekerjaan dan hobi menjadi berkurang. Anda merasa bahwa lingkungan Anda tidak dapat membantu Anda keluar dari masalah. Bahkan jika Anda membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat Anda saat ini, Anda akan mencoba menyelesaikan semua masalah sendiri. Anda tidak tahu apakah Anda harus tetap berada di zona nyaman atau pergi.
Cara menghadapi quarter life crisis (QLC) Anda bisa lihat disini.