Jalurmedia.com – Ukraina diketahui menerima paket bantuan keamanan berupa persenjataan dan amunisi dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Paket dengan nominal US$60 atau setara dengan Rp 861 miliar ini juga termasuk senjata mematikan seperti rudal anti-tank Javelin.
Tujuan dikirimkannya paket ini adalah untuk memperkuat kemampuan pasukan pertahanan Ukraina.
Total bantuan keamanan yang telah AS kirimkan ke Ukraina pada tahun ini adalah sebesar US$450 juta atau Rp 6,4 triliun.
Diketahui pada 1 September Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengunjungi gedung putih dan bertemu dengan Presiden Amerika. Saat ini, Presiden AS akhirnya menyetujui pemberian bantuan keamanan untuk Ukraina.
Tak hanya tahun ini. AS diketahui seringkali menyediakan bantuan keamanan untuk ukraina. Pada tahun 2014 saja, AS memberikan bantuan senilai lebih dari US$2,5 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Dimana pada tahun 2014, Rusia menginvasi dan menempati Semenanjung Krimea
AS dengan konsisten memantau pergerakan di perbatasan Ukraina yang semaik mengkhawatirkan. Para Pejabat Wahington juga sudah melakukan koordinasi dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan beberapa negara Eropa lain untuk merespon tindakan Rusia.
Persenjataan dan Amunisi, AS dan Ukraina Lakukan Latihan Bersama
Tidak hanya mengirimkan paket bantuan kemanan. Pasukan militer Amerika juga membantu melatih Pasukan Ukraina. Pada November 2021, 150 orang anggota Task Force Gator (Satgas Gator Garda) Nasional Florida dikerahkan ke Ukraina untuk malakukan latihan bersama. Kelompok ini telah didirikan pada tahun 2015 dengan tujuan meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina.
Selain Task Force Gator, kelompok ini turut di latih dan diberikan masukan oleh Komando Operasi Khusus Eropa. Selain memperkuat pertahanan, latihan bersama ini dilakukan untuk memupuk kepercayaan antar kelompok.
Sehingga mempermudah mereka dalam mengembangkan hubungan dan menyuarakan perdamaian serta stabilitas di seluruh Eropa. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Pentagon, Letnal Kolonel Anon Semmelroth dalam pernyataan resminya. Dikutip dari CNN pada Kamis (9/12).
Pelatihan kelompok pasukan militer ini dilakukan di berbagai wilayah. Ribuan marinir juga turut berperan dalam pelatihan ini. Puncak latihan mereka akan diuji pada Cold Response yang akan diselenggarakan tahun 2022 di Norwegia.
Gabungan militer AS, Eropa dan Afrika diketahui melakukan latihan di Polandia, Lituania, Rumania, Jerman, Belanda serta Yunani. Selanjutnya Brigade Bantuan Pasukan Keamanan ke-4 akan berada di Georgia, Latvia, Makedonia Utara, Polandia dan Rumania. Serta Brigade Artileri Pertahanan Udara ke-164 Garda Nasional Florida saat ini berada di Anbach, Jerman.