Jalurmedia.com – Setiap awal pekan di bulan Agustus selalu diperingati sebagai Pekan ASI se-dunia. Perayaan ini adalah kesempatan bersejarah untuk mengubah cara dunia menangani masalah kesehatan gizi bagi balita dan anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menekankan bahwa menyusui sangat penting untuk terwujudnya upaya ini. Asi atau Air Susu Ibu adalah formula yang baik bagi pembentukan daya tahan tubuh bagi bayi yang baru lahir.
WHO menyarankan untuk mulai menyusui dalam waktu 1 jam setelah bayu baru lahir. Menyusui juga dapat dilanjutkan selama 6 bulan berikutnya. Tidak sampai disana, menyusui juga dapat di teruskan hingga anak mencapai usia 2 tahun. Hal ini dilakukan untuk mencegah malnutrisi pada tubuh anak-anak. Malnutrisi yang dimaksud termasuk kekurangan berat badan ataupun obesitas. Hal ini juga disebutkan sudah terbukti secara ilmiah.
Dalam pernayataan resminya, WHO dan UNICEF menjelaskan terkait fungsi dari ASI bagi anak-anak. “Menyusui juga dapat dijadikan sebagai vaksin pertama untuk bayi yang baru lahir. Asi juga dapat melindungi anak-anak dari banyak penyakit umum yang sering dialami oleh anak-anak”, dikutip dari situs resmi WHO (3/8/2021)
Dalam data yang disebarkan oleh WHO, didapatkan fakta ahwa angka menyusui selama 40 tahun terakhir mengalami peningkatan. Artinya, semakin banyak ibu-ibu di seluruh dunia sadar akan pentingnya memberikan ASI bagi anak-anak mereka.
Secara global, prevalensi menyusui telah meningkat sebesar 50%. Namun, setelah pandemi Covid-19 yang dimulai pada awal tahun 2020 lalu, pencapaian tersebut sayangnya kembali menurun.
Pandemi Menyebabkan Kebingungan Bagi Para Ibu Untuk Memberikan ASI Pada Sang Bayi
Di banyak negara, pandemi telah menyebabkan banyak kebingungan dalam penyediaan layanan dukungan menyusui. Tetapi hal itu justru meningkatkan risiko kerawanan pangan dan kekurangan gizi atau malnutrisi.
Beberapa negara juga melaporkan bahwa produsen makanan bayi memperburuk risiko dan meningkatkan kekhawatiran yang tidak berdasar. Banyak ibu menyusui juga berpikir bahwa dengan memberikan ASI pada sang bayi, maka akan mempermudah infeksi Covid-19 pada sang bayi. Oleh karena itu, banyak dari produsen makanan bayi malah mempromosikan produk mereka sebagai alternatif yang lebih aman untuk menyusui di masa pandemi Covid-19.
Pada pekan ASI Dunia tahun ini, WHO mengangkat tema “Lindungi Menyusui: Berbagi Tanggung Jawab”. Hal ini diharapkan dapat dijadikan waktu untuk meninjau kembali upaya yang dilakukan awal tahun ini. Dengan fokus pada lingkungan yang cocok untuk menyusui bagi ibu dan bayi.
UNICEF juga menekankan bahwa kondisi pandemi tidak boleh menjadi alasan berkurangnya proporsi ibu menyusui bayinya. Penting untuk diingat bahwa ASI adalah obat terbaik bagi bayi dan anak-anak. DEngan memberikan ASI yang cukup pada bayi, maka sistem imun di tubuh anak akan lebih kuat dan mampu mencegah penyakit. (pus)