Jalurmedia.com – Astronot wanita pertama Arab Saudi, Rayyanah Barnawi, baru-baru ini membagikan sebuah video. Dalam video tersebut memperlihatkan Kota Suci Makkah dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Rayyanah Barnawi, ilmuwan berusia 33 tahun itu memotret Kota Suci Makkah ketika ISS melewati tanah kelahirannya, pada Jumat 26 Mei 2023 waktu setempat.
Dia pun memposting hasil video tersebut ke akun Twitter-nya, dengan narasi “Seluruh Kerajaan (Arab Saudi) terlihat bersinar. Saya akan berusaha menunjukkan kepada Anda… di sini Anda bisa lihat Makkah,” tulis Rayyanah.
“Ini adalah Masjidil Haram. Lihat betapa terangnya Makkah. Kita sudah melewati Madinah. Masyaallah, tabarakallah” ucapnya di akun Twitter dengan 80 ribu followers.
Hingga berita ini ditulis, postingan video tersebut sudah ditonton sebanyak 1,7 juta kali. Di retweet hingga 2,550 dan mengantongi 8,941 likes. Selain Rayyanah, peneliti kanker payudara itu juga terbang ke luar angkasa ditemani dengan pilot pesawat tempur Ali al-Qarni.
Barnawi dan Al-Qarni terbang ke ISS dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon. Sebagai bagian dari misi musim semi ini oleh perusahaan ruang angkasa swasta Axiom Space, kata SPA dan Axiom.
Juga di atas kapal Ax-2 akan ada Peggy Whitson, mantan astronot NASA yang akan melakukan penerbangan keempatnya ke ISS. Dan John Shoffner, seorang pengusaha dari Tennessee yang akan bertugas sebagai pilot. Kru Ax-2 akan diluncurkan ke ISS dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida.
Arab Saudi Bakal Kirim Astronot Wanita Pertama ke ISS
Arab Saudi yang kaya minyak akan mengikuti jejak negara tetangganya Uni Emirat Arab, yang pada 2019 menjadi negara Arab pertama yang mengirim salah satu warganya ke luar angkasa. Astronot Hazzaa al-Mansoori menghabiskan delapan hari di ISS. Rekan Emirat lainnya, Sultan al-Neyadi, juga akan melakukan perjalanan ke stasiun luar angkasa akhir bulan ini.
Dijuluki “Sultan Luar Angkasa”, Neyadi yang berusia 41 tahun akan menjadi astronot Arab pertama yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa saat dia meluncur ke ISS dengan roket Falcon 9.
Monarki Teluk telah berusaha untuk mendiversifikasi ekonomi mereka yang bergantung pada energi melalui banyak proyek. Pemimpin de facto Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga telah berusaha menghilangkan citra keras kerajaan melalui dorongan untuk reformasi.
Bukan Astronot Pertama dari Arab Saudi
Sejak naik ke tampuk kekuasaan pada 2017, perempuan diizinkan mengemudi dan bepergian ke luar negeri tanpa wali laki-laki, dan proporsi mereka dalam angkatan kerja meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2016, dari 17 persen menjadi 37 persen.
Namun, upaya Arab Saudi ke luar angkasa bukanlah yang pertama.
Pada tahun 1985, Pangeran Kerajaan Saudi Sultan bin Salman bin Abdulaziz, seorang pilot angkatan udara, mengambil bagian dalam misi luar angkasa yang diselenggarakan AS. Ia menjadi Muslim Arab pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Pada tahun 2018, Arab Saudi membuat program luar angkasa dan tahun lalu meluncurkan program lain untuk mengirim astronot ke luar angkasa. Ini semua bagian dari agenda Visi 2030 Pangeran Salman untuk diversifikasi ekonomi.
Axiom Space melakukan misi astronot pribadi pertamanya ke ISS pada April 2022. Empat astronot swasta menghabiskan 17 hari di orbit sebagai bagian dari Ax-1