Lifestyle News

Tren Thanks Base Mulai Viral Namun Meresahkan

Jalurmedia.com – Baru-baru ini, tren thanks base telah menjadi viral di media sosial. Tentang apa kah sebenarnya tren ini?

Kata “thanks base” sebenarnya dianggap memiliki arti yang sama dengan “one night stand” dengan orang di dunia maya. Jadi apa perbedaan antara one-night stand, thanks base, dan friends with benefit?

Ketiga hubungan ini sama dengan hubungan tanpa status yang dibalut dengan seks bebas.

“Hubungan ini sering dilihat sebagai cara praktis untuk melakukan seks bebas dan menarik banyak orang. Dari sini mereka dapat keuntungan pengalaman seksual tanpa komitmen,” Can Raalte menjelaskan dalam laman Psychology Today.

Menyimpang dari pemahaman ini, FWB dan thanks base adalah seperti “berkencan” atau seks non-eksklusif yang tanpa terikat sebuah komitmen (hanya Anda dan dia).

 

Apa risiko dari tren thanks base?

Seperti halnya seks bebas, tren ini juga berisiko terkena penyakit menular seksual.

Seks bebas adalah aktivitas seksual yang terjadi di luar pernikahan dan dapat dilakukan antara satu pasangan atau satu orang dengan banyak pasangan.

Perilaku seperti itu tentu berdampak negatif bagi kesehatan. Salah satunya adalah paparan penyakit akibat seks bebas atau penyakit menular seksual (PMS).

Pakar seks Boyke Dian Nugraha memperingatkan risiko yang terkait dengan tren ini. Selain penyakit menular seksual, Boyke memperingatkan bahwa kecenderungan “ thanks base” dapat membahayakan keselamatan jiwa.

“Ini seperti one night stand, sudah ada sebelumnya. Ada banyak risiko. Masalahnya adalah kita tidak tahu mereka mungkin memiliki ketertarikan seksual sadomasokis yang tiba-tiba keluarin rantai terus kalian diikat,” jelasnya pada detik.com.

“Hati-hati dengan pengalaman seperti ini. Saya bahkan tidak tahu namanya karena saya tidak tahu apakah itu benar atau di mana itu bekerja,” katanya.

“Itulah sebabnya berawal dari nggak kenal, terus terlibat cinta satu malam tanpa ada hubungan hari itu, itu adalah aktivitas swks bebas yang berisiko tertular penyakit menular seksual, terutama HIV-AIDS, yang saat ini belum ada obatnya.”

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *