Jalurmedia.com – Kota Pagar Alam yang terletak di Sumatera Selatan akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menggunakan energi hijau sebagai sumber energi utama dalam kegiatan sehari hari masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Apresiasi Kota Pagar Alam sebagai Kota Energi Hijau pada Senin (24/1). Dilansir dari CNN Indonesia, Jokowi mengungkapkan hal tersebut akan menjadikan kota Pagar Alam dengan zero emission yang pertama. Kemudian Jokowi juga menyatakan kalau bisa ditindaklanjuti ke penggunaan listrik lainnya. Kota ini bisa menjadi kota pertama di Indonesia yang menggunakan energi hijau.
Status Kota Energi Hijau
Perlu digarisbawahi, status untuk kota Pagar Alam akan terwujud apabila kota tersebut juga menggunakan listrik dari energi hijau. Di mana energi hijau akan menjadi sumber energi utama untuk kendaraan bahkan seluruh kebutuhan sehari hari masyarakat di daerah tersebut.
Sebagai salah satu bentuk apresiasi, Jokowi memerintah Erick Tohir, Menteri BUMN dan juga Gubernur Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan untuk membuat perencanaan terkait adanya bantuan untuk pengembangan energi hijau yang akan dilakukan.
“Saya tadi sudah menyampaikan kepada Pak Menteri BUMN, kepada Pak Gubernur Sumatera Selatan dan juga Pak Walikota Pagar Alam agar mulai direncanakan (pengembangan energi hijau). Pemerintah pusat akan bantu di tempat-tempat yang bisa dibantu,” terang Jokowi.
Jokowi pun menyatakan optimisme bahwa Pagar Alam akan menjadi kota yang bisa dicontoh oleh seluruh daerah yang ada di Indonesia dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Orang orang akan merasakan betapa yang namanya tanpa polusi itu didambakan.
Kota Pagar Alam
Kota Pagar Alam berjarak sekitar 298 kilometer dari Ibu Kota Sumatera Selatan, yakni Palembang. Daerah tersebut memiliki luas daerah sebesar 633 kilometer persegi. Dilansir dari tvonenews.com, pada saat ini kota tersebut sudah mengembangkan energi hijau dengan memulai penggunaan listrik dari energi mikrohidro.
Presiden Jokowi sangat mengapresiasi kemajuan penggunaan energi hijau di kota tersebut. Ia juga menuturkan pada jaman sekarang, semua negara memulai merencanakan transisi ke energi baru terbarukan.
Baik itu menggunakan energi matahari, geothermal atau panas bumi, hidropower, arus bawah laut, angin, maupun panas permukaan laut. Selain itu, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan.
Itu dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Berdasarkan data terakhir, total ada potensi 418 ribu megawatt energi terbarukan yang dimiliki oleh Indonesia.
Saat ini, sumber energi utama yang ada di kota itu berasal dari tiga pembangkit EBT. Yang pertama yakni Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Green Lahat dengan kapasitas 9,99 Megawatt.
Kedua adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai dengan kapasitas 55 Megawatt. Kemudian PLTP Rantau Dedap dengan kapasitas 91,2 Megawatt.