Jalurmedia.com – Proses pembekuan sel telur oleh Luna Maya menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Hal ini diungkapkan Luna Maya melalui sebuah podcast di sebuah channel YouTube. Meskipun prosedur ini banyak digunakan dan dikenal dalam komunitas medis.
Proses pembekuan ini tidak hanya bisa dilakukan dengan telur. Tetapi juga pada sperma dan embrio (janin).
Dikutip dari CNNIndonesia, Andon Hestiantoro yang merupakan seorang dokter spesialis kandungan dan pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, mengatakan bahwa prosedur yang dijalani Luna Maya disebut simpan beku sel telur. Metode simpan beku bisa diterapkan pada reproduksi manusia.
“Embrio sudah sering dilakukan untuk dibekukan, namun yang kedua terbanyak adalah sperma yang membeku dan yang ketiga pembekuan kriogenik yang kami kembangkan di sini adalah pembekuan sel telur tersebut,” imbuh Dr Andon.
Pembekuan embrio adalah umum dalam prosedur IVF atau yang dikenal dengan bayi tabung. Yang dimaksud adalah di mana sel telur dan sperma menyatu untuk membentuk embrio. Namun, tidak semua embrio dipindahkan ke rahim melalui fertilisasi in vitro.
“Pria dan wanita berpartisipasi dalam IVF dan mendapatkan 10 telur. Telur kemudian dibuahi dengan sel sperma dan menerima 8 embrio, tetapi hanya 2 yang ditanamkan atau ditanamkan di masa depan. Oleh karena itu, kelebihan dari 6 embrio ini harus dibekukan,” jelas Dr Andon.
Embrio beku dapat dicairkan kapan saja jika embrio yang ditransplantasikan belum berubah menjadi embrio. Kemudian, jika pasangan itu ingin memiliki bayi lagi, mereka tidak perlu berjalan terlalu lama untuk mendapatkan lebih banyak telur dan embrio.
Proses Pembekuan Sel Telur
Ide dari penyimpanan sperma beku kemudian dikembangkan. Hal ini terutama umumnya untuk pasien laki-laki dengan penyakit kanker dan harus menjalani kemoterapi akan berdampak buruk terhadap kualitas sel telurnya. Dr Andon berkata bahwa dampak kemoterapi terhadap sel telur memang tidak sehebat dampak kemoterapi terhadap sperma. Namun ini tetap menurunkan kesuburan.
Oleh karena itu, menyimpan sperma beku memberikan harapan bagi pasien laki-laki dengan penyakit kanker untuk menjadi seorang ayah.
Sel sperma dibekukan pada suhu yang sangat rendah yaitu -196°C jika ingin melahirkan nanti. Sel sperma habis karena kemoterapi. Namun kemudian atas pembekuan tersebut itu akan menghasilkan sperma.
Di Indonesia biaya program bayi tabung sangat tinggi. Dalam postingan situs Universitas Gadjah Mada Fitri, Damayanti mengulas biaya program IVF untuk program MMD dan Ilmu Kedokteran FK-KMK UG. Akibatnya, total biaya satu program program ini rata-rata Rp 99 juta untuk pasien di bawah usia 35 tahun.
Namun, biaya ini akan bervariasi tergantung pada rumah sakit atau klinik yang pasien pilih, menurut situs web siap nikah yang dioperasikan oleh BKKBN.