Jalurmedia.com – Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali diperpanjang. PPKM akan diberlakukan kembali selama satu minggu hingga 24 Januari 2022 mendatang.
Juru Bicara Dewan Koordinasi Penanaman Modal dan Kelautan Luhut Binsar Panjaitan yakni Jodi Mahardi membenarkan bahwa PPKM akan diperpanjang hingga 24 Januari mendatang.
Namun, Jodi sejauh ini tidak membeberkan perubahan dari PPKM untuk masing-masing daerah. Dia hanya mengatakan bahwa rincian informasi akan diberikan segera.
Selain itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto selaku koordinator PPKM lepas untuk Jawa Bali mengumumkan perpanjangan batas waktu hingga dua minggu lagi, atau dari 18 Januari menjadi 31 Januari.
Airlangga mengaku saat ini terdapat 238 kabupaten/kota berstatus PPKM level 1 di luar Jawa Bali. Jumlah yang dilaporkan saat ini lebih banyak dari jumlah PPKM sebelumnya sebanyak 227 provinsi/kota.
Dikutip dari CNNIndonesia, pemerintah mengumumkan bahwa penyebaran SARS-CoV-2 B.1.1.529 yang juga dikenal dengan Omicron di Indonesia terus meningkat pada Senin (17 Januari 2022) dan saat ini mencapai 748 untuk kasus transmisi dari wisatawan luar negeri.
PPKM Jawa-Bali di Perpanjang Terkait Omicron
Di tengah ancaman kasus jenis Omicron di Indonesia, pemerintah telah kembali membuka pintu Indonesia ke semua negara. Hanya dalam waktu dua minggu, turis asing bisa mencapai ratusan ribu orang yang masuk ke Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Nadia Tarmizi menjelaskan, dari 748 kasus Omicron, 569 adalah kasus Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Untuk rincian adalah 151 kasus dengan transmisi lokal, dan 24 kasus lainnya masih dalam penyelidikan.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan 123.313 pelancong internasional tiba melalui bandara Soekarno-Hatta sejak 1-15 Januari 2022.
Dari 3.923 kasus dan 557 omicron atau sebanyak 14,5 persen, semua kasus untuk pasien terinfeksi tersebut diisolasi hingga sembuh,” imbuh Muhajir. Penting tetap saat ini untuk menjaga protokol kesehatan mengingat pandemi yang masih meraja lela. Kemudian juga harap untuk mendapatkan vaksinasi segera untuk Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas secara terbuka saat ini mengimbau masyarakat terkait dengan penundaan umrah. Setelah terjadi peningkatan jumlah kasus dari varian Covid-19 di Indonesia pasca libur Natal dan Tahun Baru.
Yaqut mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa mencegah mereka yang masih ingin untuk melakukan umrah, terutama pemegang visa. Namun, Yaqut tetap mengimbau masyarakat untuk mengesampingkan niatan untuk melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu. Hal ini mengingat bahwa ibadah umrah bukan ibadah wajib.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bukan melarang melakukan ibadah umrah. Namun bagi jamaah yang telah siap dan memiliki visa dapat melakukan perjalanan umrah. Namun tetap mengingat bahwa penularan Omicron yang sangat riskan dengan situasi dan kondisi saat ini. Maka diharapkan masyarakat dapat menunda terlebih dahulu keberangkatannya.