Jalurmedia.com – Perilaku mendiamkan seseorang ketika sedang marah atau emosi sering kita sebut dengan silent treatment. Hal tersebut biasanya dilakukan antara mereka yang memiliki hubungan, seperti hubungan dengan teman maupun hubungan orangtua pada anak. Sikap ini memang bisa menghindari pertengkaran, namun bisa juga memberikan dampak buruk. Silent treatment dapat menyerang mental seseorang jika terlalu sering dilakukan, terlebih orangtua yang melakukannya pada sang anak.
Anak yang diberikan silent treatment terlalu sering bisa menyebabkan trauma dan berakhir menyalahkan dirinya sendiri. Tidak hanya itu, anak juga menjadi lemah dalam lingkungan sosial karena takut diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Beberapa dampak lainnya bisa kamu lihat sebagai berikut, dilansir dari IDN Times.
3 Dampak Buruk Mendiamkan Anak saat Marah
Frustasi
Dampak dari mendiamkan anak saat marah bisa membuat anak frustasi. Karena anak dipaksa untuk memahami keadaan dan emosi orangtuanya sendirian ketika ia diberikan silent treatment, anak dapat mengalami stres sejak kecil.
Mungkin dengan mendiamkannya dapat membuat anak bertambah dewasa dan mengerti kondisi emosional orang lain dengan sendirinya. Namun, perlakuan tersebut juga bisa mengarahkan anak pada pemahaman yang salah. Anak mungkin saja berpikir kalau ia tidak disayangi dan tidak benar-benar dianggap oleh orangtuanya.
Merasa asing dan tidak dekat dengan orangtuanya
Sering kali orangtua tidak menyadari dampak dari silent treatment karena egonya yang tinggi. Anak bisa jadi merasa terasingkan oleh orangtuanya sendiri. Hal ini tentu saja tidak baik karena membuat sang anak jadi merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan.
Lebih parahnya lagi kalau perilaku tersebut terus dilakukan orangtua hingga anaknya remaja dan dewasa. Anak jadi merasa benar-benar tidak dekat dengan orangtuanya dan cenderung mencari cinta dari orang lain. Anak menjadi lebih mudah tersentuh jika ada orang yang mau mengerti dirinya dan menyayanginya dibanding orangtua yang mendiamkannya saat marah.
Sering menyalahkan diri sendiri
Menjadi terbiasa dan sering menyalahkan dirinya sendiri setiap dia didiamkan adalah salah satu dampak lainnya dari mendiamkan anak ketika marah. Hal tersebut tentu saja buruk untuk perkembangan mentalnya karena membuat anak jadi tertekan secara batin.
Anak juga merasa bersalah dan tidak tahu harus bagaimana agar dimaafkan. Perlakuan seperti itu kepada anak dapat dikatakan sebagai kekerasan emosional. Menyiksa emosi anak dengan membuatnya tertekan dan bingung menjadi akibatnya. S
ayangnya, tidak banyak orangtua yang menyadari dampak buruk dari mendiamkan anak. Ini juga menjadi salah satu pola parenting yang kurang ideal karena membuat komunikasi dengan anak menjadi minim.
Pada akhirnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa jika anda marah pada anak, lebih baik dikomunikasikan dengan benar daripada mendiamkannya. Perlakuan seperti itu dapat membuat anak takut dan trauma dalam masa pertumbuhannya.