Biden dan Putin Komunikasi Via Telepon Membahas Konflik di Ukraina
News

Biden dan Putin Komunikasi Via Telepon Membahas Konflik di Ukraina

Jalurmedia.comPresiden AS Joe Biden akan membuat percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kedua kalinya pada bulan Desember. Hal ini berkaitan dengan rencana untuk meredakan konflik dan ketegangan di Ukraina.

Dikutip dari BBC, seorang juru bicara dari Gedung Putih mengatakan bahwa pembicaraan yang akan terjadi di masa mendatang adalah tentang keamanan antara negara-negara dan juga situasi di Eropa menjadi topik utama untuk dibahas. Rusia, yang telah memusatkan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina, telah membantah akan rencana untuk menyerang Ukraina.

Pihak Rusia membuat pernyataan bahwa pasukannya hanya mengadakan latihan rutin. Ditambahkan bahwa Rusia memiliki hak untuk bergerak bebas di wilayahnya tersebut (mengacu pada daerah perbatasan dengan Ukraina).

Pihak Gedung Putih mengatakan dalam pernyataannya bahwa Amerika Serikat berkonsultasi dengan para pemimpin Eropa. Terutama untuk mengkoordinasikan jawaban bersama atas pertanyaan tersebut.

Pejabat keamanan Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 100.000 tentara Rusia telah dikirim ke dekat perbatasan Ukraina sejauh ini. Terkait konflik di Ukraina, AS sendiri telah membuat ultimatum kepada pihak Rusia. Dengan sanksi “tidak seperti yang pernah dilihatnya (oleh pihak Rusia)” jika Ukraina benar-benar diserang.

Seorang juru bicara AS mengatakan kepada AFP bahwa Biden akan memberikan “jalur diplomatik” kepada para pihak Rusia atas isu ini. Namun disisi lain adanya kekhawatiran cukup serius tentang penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina tersebut.

Komunikasi Antara Amerika Serikat dan Rusia Terkait Konflik di Unkraina

Biden diperkirakan akan memberi tahu Putin bahwa Amerika Serikat siap untuk memberikan sebuah tanggapan serius. Hal tersebut jika Rusia melakukan benar akan membuat sebuah invasi lebih lanjut ke Ukraina. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa Biden “menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan AS untuk kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah Ukraina dalam menghadapi penguatan kekuatan militer Rusia di perbatasan Ukraina.”

Awal bulan ini, kedua presiden mengadakan pertemuan puncak virtual, dan Biden menegaskan kembali dukungannya untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Ukraina bukan anggota NATO, namun Ukraina memiliki hubungan dekat dengan blok tersebut.

Rusia telah menyatakan bahwa mereka membutuhkan jaminan bahwa NATO tidak akan bergerak ke timur dan tidak akan terikat secara hukum untuk mengirim senjata ke Ukraina dan negara-negara tetangga.

Sekretaris Jenderal NATO Jason Stoltenberg berpendapat bahwa keanggotaan Ukraina ke dalam aliansi adalah masalah NATO dan Kiev. Sekretaris Jenderal Nato juga mengatakan sebelumnya: “Setiap dialog dengan Rusia harus, tentu saja, menghormati prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar keamanan Eropa.”

Presiden Lithuania Gitanas Nauseda menggambarkan bahwa situasi saat ini sebagai “mungkin yang paling berbahaya dalam tiga dekade terakhir.”

Para pejabat Rusia akan bertemu dengan rekan-rekan AS di Jenewa pada 10 Januari. Ketika ditanya apakah Biden akan bertemu Putin awal pekan ini, Biden menjawab, “Kita lihat saja nanti,” tetapi diperkirakan Putin tidak akan menghadiri pertemuan di Jenewa.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *