Utang Pajak Elon Musk Mencapai Rp 152 T
Ekonomi

Utang Pajak Elon Musk Mencapai Rp 152 T

Jalurmedia.c0m – Pendiri Tesla, Elon Musk, terbelit utang pajak terbesar dalam sejarah hingga saat ini. Utang pajak tersebut mencapai angka Rp 152 triliun. Setelah mengevaluasi berbagai opsi yang tersedia baginya, Musk akhirnya membeli 1,6 juta saham Tesla. Ia juga memutuskan untuk menjual 934.090 saham. Hal tersebut dilakukan untuk menutupi kewajiban pajak senilai $ 1 miliar yang diharapkan dari pembelian tersebut.

Opsi Perpajakan Untuk Elon Musk

Musk telah diberikan beberapa opsi perpajakan yang memungkinkannya membayar kewajibannya sejak 2012 lalu. Kemudian hal ini dapat dilakukan dengan menjual sebagian sahamnya tanpa sepengetahuan publik.

Dengan opsi yang dipilih, Musk memiliki saham Tesla dengan harga $ 6,24 per saham. Ia juga dikenakan pajak atas akun pendapatan operasional sebesar $ 23,5 miliar. Anehnya, menurut Forbes, ini sesuai dengan kondisinya dan diperkirakan mencapai $ 280 miliar.

Dikutip dari CNN Indonesia, Musk saat ini sedang menghadapi situasi terkait dengan pembayaran pajak sebesar mencapai $ 10,7 miliar, atau sekitar Rp. 152,68 triliun.

Melalui akun Twitternya, Musk menyebutkan bahwa awal bulan ini merupakan kewajiban wajib bayar pajak sekitar $11 miliar akan menjadi tagihan pajak tunggal terbesar dalam sejarah.

Pemotongan pajak adalah penyimpangan dari tagihan pajak tahun sebelumnya, ketika Musk membayar sangat sedikit atau tidak sama sekali. Miliarder dunia lainnya seperti Musk dan eksekutif Amazon Jeff Bezos dan Michael Bloomberg membayar pajak $0 pada tahun 2018.

Setelah memposting polling di akun Twitter-nya, Musk mengumumkan bahwa dia akan mulai menjual sebagian sahamnya pada bulan November. Ia bahkan menyatakan perlu menjual 10% dari semua sahamnya.

CEO Terkaya Dengan Tunggakan Pajak Fantastis

Sebelumnya dikabarkan bahwa hingga saat ini Tesla milik Elon Musk merupakan sebuah brand mobil listrik yang mengalami peningkatan sangat drastis. Terutama dari sisi penjualan fisik dan juga sahamnya. 

Untuk itu otomatis bahwa dengan peningkatan yang terus menerus dari Tesla, maka Musk disebutkan sebagai CEO terkaya. Ia juga wajib membayar pajak sesuai dengan penghasilannya saat ini. 

Nilai pajak yang harus dibayarkan pun tak main-main karena Musk sendiri mengklaim bahwa nilai pajak yang harus ia bayarkan merupakan nilai pajak tertinggi saat ini terutama untuk dirinya.

Di satu sisi, dikutip dari The Verge bahwa Tesla mengalami hambatan dalam segi produksinya. Masalah pertama adalah Tesla mengganti chip dengan yang tersedia di pasar saat ini karena sebelumnya Tesla menggunakan chip yang jarang diproduksi.

Masalah kedua adalah bahwa Tesla melakukan perubahan software dalam kendaraannya. Hal ini berhubungan dengan chip baru yang digunakan pada Tesla.

Namun demikian Tesla tetap mengalami peningkatan yang signifikan dalam sisi penjualan unitnya jika dibandingkan dengan kuarta ketiga pada tahun lalu. Tak hanya dari sisi penjualan namun diprediksikan bahwa dari segi saham dan investasi maka Tesla akan mengalami kenaikan pula.

Karena sisi artificial intelligence yang digunakan Tesla dalam prodüksiyon mobil listrik membuat para investor di masa depan percaya untuk berinvestasi pada Tesla. Hal ini karena dukungan dari kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang dimiliki oleh Tesla.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *