OPINI, Jalurmedia.com – Restorasi Meiji memiliki pengaruh yang besar terhadap adanya modernisasi di Jepang. Restorasi adalah pengembalian atau pemulihan ke keadaan semula. Dalam sejarah Jepang, tujuan restorasi adalah kembalinya kekuasaan Kaisar dari kekuasaan Tokugawa. Disebut pemugaran Meiji karena Kaisar yang memimpin Jepang pada saat pemugaran menggunakan gelar Meiji. Sebelum zaman Meiji disebut zaman Shogun Tokugawa karena yang menjalankan pemerintahan Jepang adalah keluarga Tokugawa dengan cara diktator dan diturunkan selama 264 tahun (1603-1867).
Awal Mula Restorasi Meiji
Pada tahun 1543 Jepang pertama kali berkomunikasi dengan orang Barat. Pada tahun 1549 datang seorang penyebar agama Kristen ke sebuah negara Jepang bernama Franciscus Xaverius. Dia tiba di kota Kagoshima, Kyushu. Ia menyebarkan agama Kristen tanpa hambatan dan bahkan didukung oleh penguasa di Jepang, baik penguasa pusat maupun penguasa di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, kekristenan berkembang pesat. Keberhasilan pemerintahan keluarga Tokugawa dalam menjalankan pemerintahan membuat Jepang mengalami peningkatan di berbagai bidang. Diantaranya dalam bidang produksi. Karena itu, Jepang harus mencari daerah lain untuk memasarkan karya dan produknya.
Kondisi tersebut juga menjadikan pertumbuhan kota-kota besar di Jepang sebagai pusat perekonomian dan perdagangan. Karena pasar dalam negeri tidak mencukupi, Jepang kemudian membuka hubungan dengan negara lain.
Sempat Ada Larangan Terhadap Agama Kristen
Banyak orang Jepang pergi ke luar negeri untuk memasarkan karya dan produk mereka seperti Filipina, Macao, Siam dan negara-negara lain di Jepang Selatan. Zaman ajaran Kristen yang bertentangan dengan sistem feodal yang dianut masyarakat Jepang semakin bertambah.
Hal ini sangat meresahkan para pemimpin penguasa Jepang. Hingga akhirnya Tokugawa Ieyasu yang saat itu memiliki kekuasaan mengeluarkan peraturan yang melarang agama Kristen masuk ke Jepang. Akhirnya timbul pemberontakan di daerah Shimabara yang dikenal dengan pemberontakan No Ran Shimabara.
Namun, hal ini menyebabkan Tokugawa menutup Jepang dari pengaruh luar. Ini dikenal sebagai keadaan tertutup (Sakoku). Pada tahun 1853 Komodor Matthew C. Perry dari Amerika Serikat memasuki Teluk Tokyo dan membawa surat resmi dari Presiden Amerika Serikat yang menyatakan bahwa ia ingin menjalin hubungan dengan Jepang (Japan Today, 1970, hal.14).
Pemerintah feodal Jepang meminta satu tahun untuk mempertimbangkan hal ini. Tahun berikutnya Perry kembali meminta jawaban, pemerintah Jepang tidak bisa berbuat apa-apa karena ancaman pasukan meriam dan akhirnya menyerah.
Akhirnya Tokugawa menyadari bahwa dia tidak bisa lagi mempertahankan kekuasaannya dan setuju untuk mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Ini adalah awal dari Restorasi Meiji. Pemugaran tersebut menandai modernisasi Jepang di berbagai bidang seperti politik, pendidikan, militer, ekonomi, dan kebudayaan.
Perubahan Politik
Setelah Restorasi Meiji, sistem pemerintahan Jepang bergeser dari Negara Feodal ke Negara Monarki. Kepala Negara juga telah dikembalikan kepada Kaisar. Jepang juga berusaha membentuk konstitusi dan sistem ketatanegaraan.
Konstitusi Meiji dipinjam dari konstitusi negara-negara Eropa, dan Jepang memilih Jerman. Tahun 1889 sebagian besar Konstutisu merupakan karya Ito Hirobumi. Ia merupakan seorang pria Choshu yang pernah belajar di luar negeri di Eropa.
Konstitusi menginvestasikan kaisar dengan kedaulatan penuh, ia memerintahkan militer, berdamai dan menyatakan perang, dan membubarkan majelis rendah parlemen ketika pemilihan diperlukan.
Pendidikan
Selama pemerintahan Tokugawa pendidikan di sekolah hanya melanjutkan pendidikan dan keterampilan yang diperoleh seorang anak dalam keluarganya. Sekolah hanyalah pelengkap.
asca Restorasi Meiji, sektor pendidikan mendapat perhatian khusus. Pendidikan mulai memodernisasi dan meniru banyak sistem Barat. Jepang banyak mengirimkan siswanya untuk mengenyam pendidikan di negara-negara Eropa, salah satunya adalah Fukuza Yukichi yang akhirnya menjadi bapak pendidikan Jepang.
Pada tahun 1886 ordo harus belajar di sekolah dasar selama tiga atau empat tahun. Kemudian diubah pengaturannya pada tahun 1900, pendidikan wajib gratis dan pada tahun 1908 menjadi enam tahun. Setelah Perang Dunia II masa wajib belajar menjadi sembilan tahun sekarang, meliputi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Militer
Selama periode feodal dan Tokugawa, militer dipegang dan dikendalikan oleh Grup Samurai secara turun-temurun. Namun setelah masa Restorasi Meiji, Jepang membangun militer dengan bantuan Negara Barat.
Jepang bekerja sama dengan Inggris dalam mengembangkan Angkatan Laut. Pemerintah juga segera mengambil alih fasilitas pembuatan senjata dan penggunaannya untuk industri perang. Pada tahun 1873 pemerintah memberlakukan wajib militer untuk menggantikan pola lama berdasarkan kelas untuk dinas militer.
Kewajiban militer ini berlaku untuk semua pria berusia 20 tahun ke atas. Selain itu, Jepang juga mengirimkan utusan bernama Yamagata Aritomo ke Prancis dan Prusia (Jerman) untuk mempelajari organisasi militer Barat modern.
Rencana pengembangan Angkatan Laut dimulai dengan pembuatan kapal oleh Jepang sendiri. Pembinaan pertahanan negara Jepang didasarkan pada dua unsur, yaitu kekuatan bela diri dan sistem keamanan kolektif dengan Amerika Serikat
Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Jepang pada masa feodal hidup dengan mengandalkan usaha keluarga yang dilakukan secara turun temurun. Oleh karena itu, kehidupan ekonomi tidak berkembang dengan baik.
Namun setelah Restorasi Meiji, perekonomian Jepang mengalami perkembangan yang pesat. Seiring dengan kedatangan Barat dan perkembangan ilmu pengetahuan Jepang menjadi salah satu negara maju.
Sebelum Restorasi Meiji, Jepang merupakan negara dengan masyarakat agraris dan hanya meneruskan bisnis keluarga secara turun-temurun. Namun setelah Restorasi Meiji, Jepang menjadi sangat unggul di bidang manufaktur.
Kehidupan ekonomi mulai dikembangkan. Jepang membangun jalan raya dan jalur kereta api. Jepang juga mendirikan bank untuk memfasilitasi transaksi ekonomi.
Budaya
Restorasi Meiji membawa perubahan signifikan bagi Jepang dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan militer. Namun, di bidang budaya hampir tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Jepang adalah negara yang terkenal dengan budayanya yang unik. Hal ini dikarenakan masyarakat Jepang telah melestarikan budayanya sejak dahulu, sebelum restorasi Meiji.
Meskipun dunia semakin berkembang menjadi dunia yang lebih modern karena pengaruh globalisasi, namun Jepang menjadi salah satu negara yang mempertahankan budaya tradisionalnya bahkan Jepang menjadi salah satu negara yang mempengaruhi dunia melalui budayanya.
Hal ini dilakukan dengan diplomasi Jepang melalui budaya seperti anime, manga, musik dan sebagainya.