Terlalu Awal untuk Membahas Metaverse di Indonesia
Technology

Terlalu Awal untuk Membahas Metaverse di Indonesia

Jalurmedia.com – Ismail Fahmi, pendiri Media Kernels Indonesia dan Drone Emprit, mengungkapkan pendapatnya mengenai keuntungan dan kerugian dari teknologi dunia baru, Metaverse. Dunia baru yang sedang digencarkan oleh raksasa teknologi Meta, yang dulunya Bernama Facebook Inc., kini ramai dibicarakan di dunia teknologi termasuk di Indonesia sendiri.

Masih Terlalu Dini

Hal tersebut menjadi banyak perbincangan karena Metaverse menawarkan berbagai potensi dengan kehadirannya. Beberapa di antaranya seperti meeting online yang lebih realistis dan menonton konser. Metaverse juga dapat mengubah aktivitas digital lain yang sebelumnya dalam bentuk teks, gambar, maupun video, menjadi lebih realistis dengan dibantu perangkat virtual reality (VR).

Namun Ismail memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya, Metaverse di Indonesia masih belum terlalu jelas. Begitu juga untuk membahas terlalu jauh mengenai Metaverse. Hal itu hanya akan membuang waktu dan biaya saja. Dilansir dari CNNIndonesia, Ismail mengatakan bahwa apabila nantinya Metaverse ini dibahas oleh seminar dan lainnya, akan menghabiskan banyak waktu dan biaya, serta menjadi buzzword.

Ismail menegaskan jika kita terus memaksakannya saat ini, kita akan rugi waktu dan biaya untuk membahas sesuatu yang masih belum jelas. Maka dari itu, dirinya menyarankan pada sejumlah Lembaga untuk tidak terlalu larut dalam pembahasan teknologi baru ini. Baik Kementrian, Lembaga, atau pemerintah sebaiknya tidak terlalu banyak membahas mengenai Metaverse ini dikarenakan sifatnya yang masih belum jelas.

Tidak hanya itu, Metaverse juga akan memerlukan sejumlah peralatan yang cukup mahal. Hal itu menyebabkan pemanfaatannya secara masif masih akan sulit. Ismail juga menambahkan bahwa Metaverse membutuhkan peralatan yang tidak murah dan berbentuk virtual reality (VR). Oculus Quest merupakan salah satu produk VR yang dikeluarkan Facebook. Hal ini dinilai hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja yang mampu untuk membeli peralatan VR tersebut, tidak bisa semua orang menggunakannya atau digunakan seacara masif.

Beberapa alasan tersebutlah yang membuat Ismail mengatakan jika dirinya belum melihat manfaat yang dapat diperoleh dari Metaverse dalam waktu dekat.

Semakin Berkembang Kedepannya

Pendiri Microsoft, Bill Gates, memiliki pendapat yang berbeda dengan Ismail. Bill Gates optimis bahwa Metaverse akan menjadi sesuatu yang besar di masa depan. Tidak hanya itu, ia juga meramalkan dalam tiga tahun ke depan bahwa Metaverse akan berkembang dan digunakan oleh banyak pekerja kantoran. Kedepannya aktivitas rapat kantor akan banyak terjadi di dunia virtual Metaverse.

Gates juga berpendapat bahwa dunia tersebut akan membuat para pengguna dapat bersosialisasi dan berinteraksi secara virtual dengan temannya. Pengguna juga dapat bekerja, belajar, berbelanja, bermain, berkreasi, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan di Metaverse.

Metaverse merupakan sebuah konsep kehidupan virtual yang sedang dikembangkan oleh beberapa perusahaan teknologi. Dengan konsep tersebut, seseorang dapat melakukan berbagai hal secara virtual. Individu dapat diwakili oleh sebuah avatar dan setiap avatar dapat bertemu juga berinteraksi di dunia Metaverse.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *