Jalurmedia.com – Indonesia telah mendeteksi adanya dua tambahan kasus Omicron pada Jumat (17/12). Dengan tambahan temuan tersebut, saat ini total tiga kasus varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Kesehatan, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa kedua tambahan kasus Omicron tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kemungkinan kasus Omicron. Keduanya juga merupakan WNI yang baru pulang dari luar negeri.
Sabtu (18/12) Nadia mengatakan bhawa dua kasus terakhir yang dikonfirmasi adalah IKWJ(42)seorang pria yang baru saja kembali dari Amerika Selatan. Sementara yang lagi satu adalah M (50) seorang pria yang baru saja kembali dari Inggris. Keduanya saat ini tengah menjalani karantina di Wisma Atlet.
Pasien pertama Omicron di Indonesia dikonfirmasi berinisial N pada kamis lalu. Ia merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran. Hasil ini merupakan hasil ujian SGTF khusus yang dilaksanakan pada 14 dan 15 Desember oleh Badan Litbang Kesehatan.
Sementara itu, pada Jumat (17/12) terdeteksi dua kasus Covid-19 varian Omicron. Dengan tambahan temuan tersebut, total tiga kasus varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
Pemerintah Tunda Keberangkatan Umrah hingga 2022
Sementara itu, pemerintah kembali menunda keberangkatan jemaah umrah hingga 2022. Keputusan itu diambil setelah Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri akibat temuan kasus pertama varian Omicron Covid- 19.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, pemerintah memprioritaskan perlindungan umat di tengah pandemi.
“Yang pasti kami utamakan aspek perlindungan umat di tengah wabah Covid-19. Apalagi setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, pemberangkatan jemaah umrah ditunda lagi hingga awal tahun 2022,” kata Hilman dalam keterangan resminya, Sabtu (18/12).
Menurut Hilman, Kementerian Agama juga telah melakukan pertemuan dengan Perhimpunan Penyelenggara Wisata Umrah (PPIU) sebelum mengambil keputusan ini. Secara umum, PPIU mendukung seruan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri.
“Ada harapan bahwa pemberangkatan akan terus berlanjut meski jumlahnya sedikit,” kata Hilman. “Namun secara keseluruhan, PPIU memahami imbauan untuk tidak bepergian ke luar negeri dan berpegang teguh pada itu.”
Arab Saudi Mencabut Larangan Terbang Dari Indonesia
Setelah Arab Saudi memberikan lampu hijau, Indonesia berencana akan kembali mengirimkan jemaah umrah dari Indonesia pada Kamis (23/12) pekan depan. Ini merupakan perjalanan pertama calon jemaah haji asal Indonesia yang kembali ke Tanah Suci. Sebelumnya akses ini tertutup akibat penyebaran virus corona (Covid-19). Namun, menurut Hilman, PPIU meminta agar kebijakan dan saran ini diberikan untuk semua penerbangan luar negeri. Tidak hanya untuk yang melakukan umrah saja.
Ia juga menegaskan, Kemenag akan terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait. Hal ini dilakukan agar dapat terus mewujudkan umrah yang sehat dan aman. Menurutnya, pelaksanaan umrah di masa pandemi juga menjadi tolak ukur pelaksanaan ibadah haji 1443 H/2022 M.
“Penundaan ini tentu saja merupakan keputusan yang pahit. Tapi itu demi kebaikan bersama. Kami berharap atas pengertian Anda dan berharap bahwa pelajaran akan diambil dari keputusan ini. ” ungkapnya.
Per 1 Desember 2021, Arab Saudi mencabut larangan terbang dari Indonesia. Pembatalan tersebut disertai dengan pedoman agar calon jemaah umrah tidak harus transit ke negara ketiga.
Lima negara lainnya adalah Indonesia, Pakistan, Brasil, Vietnam, Mesir, dan juga India. Pengumuman ini didasarkan pada update situasi Covid-19 di Saudi dan global, juga di enam negara tersebut.