Jalurmedia.com – Setelah sebelumnya dua negara Turki dan India pada pekan lalu yang resmi mengumumkan ditemukannya varian Omicron di negaranya. Kali ini giliran China deteksi varian Omicron. Sebagai mainland penyebaran virus corona pertama kali, China turut melaporkan atas ditemukannya varian Omicron.
Kasus Omicron pertama di China ditemukan di kota utara Tianjin. Dilaporkan bahwa kasus ini ditemukan kepada seseorang yang masih disembunyikan identitasnya tersebut. Pasien terjangkit tersebut dikabarkan baru tiba dari perjalanan luar negerinya pada Kamis (9/12) lalu.
Kementerian Kesehatan China menyatakan bahwa pasien yang terinfeksi varian omicron tersebut telah menjalani perawatan intensif. Tepatnya di ruang isolasi mandiri di rumah sakit khusus covid di China.
Setelah China deteksi varian Omicron untuk pertamakalinya, tercatat lebih dari setengah juta orang telah menjalani karantina di Provinsi Zhejiang, China. Adapun Biro Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kota Tianjin menyatakan bahwa kasus varian Omicron yang muncul pertama di China sebagai kasus impor.
Pada Desember 2019 lalu virus corona pertama kali ditemukan di China tepatnya di Wuhan. Hingga saat itu China terus meningkatkan kewaspadaan. Kebijakan cepat tanggap dalam menangani penyebaran dari covid-19 yang begitu cepat juga dilakukan oleh pemerintah setempat.
Omicron Bobol Pertahanan China
Pada saat awal menyebarnya virus corona, China sempat menghadapi situasi yang begitu chaos dalam menghadapi penyebarannya. Jutaan orang menjadi korban atas keganasan dari penularan virus corona. Hingga saat ini China merupakan salah satu negara yang memiliki kasus covid terendah di dunia meskipun wabah pertama datangnya dari China.
Pada saat dunia dihadapi penyebaran varian lainnya yang begitu cepat yakni seperti Delta, Gamma dan Beta namun China tak melaporkan adanya lonjakan kasus atas penyebaran varian baru. Hingga saat ini atas kembali dunia dihebohkan dengan mutasi baru dari covid-19 yakni adanya varian Omicron.
Adapun di bumi belahan lainnya pada Senin (13/12) telah dikonfirmasi atas kematian dari satu pasien covid-19 varian Omicron. Atas laporan ini merupakan kasus kematian pertama dari varian Omicron yang dikonfirmasi secara global.
WHO juga telah menyatakan bahwa varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan dengan varian yang telah ada sebelumnya. Untuk itu Perdana Menteri Inggris menyarankan agar seluruh masyarakat untuk segera mendapatkan suntikan booster meskipun telah menerima vaksinasi dalam dua kali dosis.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid menyatakan bahwa hingga saat ini varian Omicron telah mewakili 20 persen kasus yang terjadi di Inggris. Dengan demikian bahwa penularan varian ini begitu cepat karena tercatat belum dalam satu bulan atas diumumkannya mutasi dari virus corona ini. Untuk itu penting untuk seluruh masyarakat dunia lebih mawas diri atas perkembangan dari covid-19.