Jalurmedia.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dinyatakan batal menghadiri konferensi iklim global di Glasgow, Skotlandia. Penyebab ketidakhadiran dari Presiden Turki Erdogan dikabarkan akibat dari otoritas Inggris yang gagal memenuhi tuntutan pengaturan keamanan. Terutama untuk pemimpin Turki selama berada di Glasgow.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (2/11/2021), kepala negara dan pemerintahan dari berbagai negara menghadiri konferensi iklim global atau KTT COP26. Konferensi ini dianggap sangat penting untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim yang terjadi di dunia.
Sebelumnya Erdogan dijadwalkan akan ikut bergabung dengan pimpinan negara lainnya di Glasgow. Sebelumnya, Erdogan juga nampak menghadiri KTT G20 di Roma, Italia akhir pekan lalu.
Namun rupanya, usai pertemuan tersebut Presiden Turki Erdogan justru memilih untuk langsung pulang ke negaranya. Ia pun dikabarkan telah mendarat kembali di Turkipada Senin (1/11) tengah malam waktu setempat.
Media-media Turki yang mengutip pernyataan Erdogan kepada wartawan yang mendampinginya dalam penerbangan pulang melaporkan bahwa tuntutan standar protokol keamanan untuk KTT di Glasgow yang diajukan otoritas Turki tidak terpenuhi.
“Ketika tuntutan kami tidak bisa dipenuhi, kami memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Glasgow,” ungkap Erdogan seperti yang dikutip dari media-media lokal Turki. Pemimpin tertinggi di Turki ini juga menyebut bahwa standar protokol yang diajukan Turki selalu diterapkan dalam kunjungan internasionalnya ke berbagai negara.
Selanjutnya,Erdogan juga mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, menyatakan bahwa masalah tersebut sudah diselesaikan. “Namun pada saat-saat terakhir, dirinya kembali menghubungi kami dan menyatakan bahwa pihak Skotlandia telah memberi kesulitan,” ucap Erdogan seperti yang ditulis oleh laporan media-media Turki.
Tuntutan Terkait Keamanan Yang Tidak Dipenuhi
Erdogan juga mengungkapkan bahwa dirinya lantas mengetahui jika langkah-langkah keamanan yang diajukan Turki dikabulkan sebagai pengecualian. Terlebih untuk sebuah negara lainnya yang ia tidak disebut namanya. Presiden Turki Erdogan juga menegaskan bahwa hal seperti ini tidak bisa diterima dan cenderung merumitkan hubungan baik kedua negara.
“Kita berkewajiban untuk melindungi dan menjaga martabat negara kita,” ungkap Erdogan dengan tegas.
Dalam keterangannya, tidak ada penjelasan lebih rinci terkait langkah-langkah keamanan seperti apa yang dimaksud. Sementara itu, juru bicara kantor PM Inggris menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa dan tidak berwenang untuk membahas pengaturan keamanan yang ditujukan untuk seorang individu.
Juru bicara kantor pemerintah Inggris untuk KTT COP26 juga memutuskan untuk menolak untuk berkomentar dan berbicara banyak terkait masalah tersebut. Sedangkan Kepolisian Skotlandia juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengomentari keamanan untuk VIP.
Di lain sisi, salah satu pejabat senior Turki, yang enggan disebut namanya, juga menuturkan kepada Reuters bahwa otoritas Inggris tidak memenuhi permintaan Turki. Permintaan tersebut tidak lain soal pengamanan Presiden Turki Erdogan.
“Presiden mengambil keputusan seperti itu karena tuntutan kami terkait jumlah kendaraan untuk pengamanan. Selain itu beberapa tuntutan lainnya terkait keamanan tidak dipenuhi oleh otoritas setempat,” sebutnya.
Selain Erdogan, rupanya dua pemimpin negara maju lainnya juga tidak menghadiri langsung KTT COP26 di Glasgow. Mereka yaitu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.