Jalurmedia.com – Korea Utara sukses uji coba rudal balistik tipe terbaru miliknya yang diluncurkan melalui kapal selam. Hal tersebut dilaporkan secara langsung oleh media pemerintah Korea Utara , KCNA pada Rabu (20/10).
Media tersebut juga melaporkan bahwa rudal balistik tersebut memiliki banyak kekuatan dan teknologi kontrol sangat canggih. Mereka juga mengatakan bahwa rudal balistik ini telah ditembakkan dari kapal yang sama seperti yang diunakan oleh Korea Utara dalam uji SLBM pertamanya. Uji coba tersebut sudah berlangsung lima tahun yang lalu.
Uji Coba Rudal Balistik Oleh Korea Utara
Dikutip dari kantor berita AFP, foto-foto di surat kabar Rodong Sinmun menunjukkan adanya rudal berwarna hitam dan putih. Rudal tersebut muncul dari perairan yang tenang. Selain itu, rudal balistik tersebut juga diikuti dengan munculnya api dan asap. Selang beberapa saat, kapal selam yang diduga sebagai pembawa rudal tersebut juga muncul ke permukaan.
Namun dalam laporan tersebut, tidak disebutkan tentang keberadaan atau kehadiran periden Korea Utara, Kim Jong unm dalam uji coba tersebut. Analis menyatakan bahwa gambar tersebut merupakan penamp-akan salah satu rudal yang dipamerkan Pyongyang di pameran pertahanan yang berlangsung pekan lalu.
“Ini sedikit fleksibel untuk meluncurkan rudal baru yang belum pernah diuji sebelumnya. Terlebih dari kapal selam untuk tes pertama,” ungkap Ankit Panda dari Carnegie Endowment. “Mereka juga nampak cukup yakin bahwa itu [read:Rudal Balistik] tidak akan meledak.”
Dikutip dari CNN Indonesia, kemampuan rudal berbasis kapal selam terbukti akan membawa persenjataan Korea Utara ke tingkat yang lebih canggih dan baru. Namun berbeda dengan rudal balistiknya.
Peluncuran Rudal Oleh Kapal Selam
Kapal selam 8,24 Yongung yang pernah diuji lima tahun belakangan ini dikabarkan hanya memiliki kemampuan yang terbatas. Terlebih terkait dengan kemampuan peluncuran rudal.
Menurut analisis di tahun 2018 lalu yang dibuat oleh think tank yang berbasis di AS, kapal eksperimental “tampaknya mampu menembakkan satu rudal balistik”. Namun kapal jenis ini harus muncul setiap beberapa hari. Hal ini dipercaya akan menyebabkan pembatasan kegunaan operasionalnya.
Uji coba yang dilakukan pada hari Selasa ini dilaksanakan di dekat Sinpo. Ini merupakan lokasi galangan kapal utama angkatan laut Korea Utara. Lokasi ini juga menjadi lokasi bagi Korea Utara dan Korea Selatan dalam membangun kemampuan senjata mereka.
Diketahui bahwa Rudal tersebut menempuh jarak sekitar 590 kilometer (365 mil) pada ketinggian maksimum sekitar 60 kilometer. Fakta ini juga disebutkan oleh sumber Korea Selatan kepada kantor berita AFP.
Kecaman dari Dunia Internasional
Menanggapi hal tersebut, Washington, Seoul, dan Tokyo mengutuk dengan keras terkait uji coba rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara. Ketiga negara tersebut menggambarkannya sebagai rudal balistik yang mengancam.
Gedung Putih bahkan menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan ancaman. Tindakan tersebut juga inilai hanya menggarisbawahi kebutuhan “mendesak” untuk berdialog dengan Negara paling tertutup di dunia, Korea Utara.
“Tawaran kami tetap untuk bertemu. Lokasinya bisa di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat apapun,” ungkap Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki saat mengatakan pernyataan resminya pada konferensi pers.
Terkait fenomena ini, para diplomat mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan pertemuan darurat tertutup. Pertemuan tersebut berlangsung pada Rabu, (19/10/2021) yang secara khusus membahas tentang Korea Utara.
Sebelumnya, Pyongyang juga terlihat menggelar pameran persenjataan langka miliknya. Dalam acara tersebut, ,iliter Pyongyang juga terlihat memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) raksasa.