Segera Ganti Kartu ATM Magneticmu dengan ATM Chip Sebelum Akhir 2021
Technology

Segera Ganti Kartu ATM Magneticmu dengan ATM Chip Sebelum Akhir 2021

Jalurmedia.com – Batas waktu implementasi penuh kartu debit atau ATM berbasis chip adalah dua setengah bulan lagi. Akhir tahun 2021, kartu ATM dengan pita magnetik tidak akan bisa digunakan lagi. Segera ganti kartu ATM magnetic dengan ATM Chip sebelum akhir tahun 2021.

Batas waktu ini ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) melalui PBI nomor 14/2/PBI/2012. Bank masih dapat mendorong nasabah untuk menukarkan kartunya sendiri, namun beberapa bank sudah memblokir ATM yang masih magnetig.

Misalnya, Bank Mandiri mengonversi seluruh ATM menjadi chip per 30 September 2021. “Konversi kartu magnetic stripe debit Mandiri ke kartu chip sudah mencapai 100% dari kebutuhan 15,1 juta kartu chip,” kata SPV Retail Deposit Produk dan Solusi Mandiri Evi Dempowat dikutip dari Kontan.co.id.

Bank Mandiri memblokir ATM magnetik dalam tiga tahap: Mei, Juni dan Juli. Mengingat pertukaran kartu gratis, Bank Mandiri telah menghabiskan Rs 17,4 miliar untuk mendorong peralihan ke chip.

Evi mengatakan implementasi penuh juga didukung oleh program konversi kartu chip dan pelatihan yang diberikan oleh Bank Mandiri. Selain dapat melakukan penukaran kartu di seluruh cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia, nasabah juga dapat melakukan penukaran kartu melalui mesin customer service, Livin’ by Mandiri, dan web online onboarding Mandiri.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mengimplementasikan 100% chip ATM. Aestika Oryza Gunarto dari Sekretaris Perusahaan BRI, mengungkapkan perusahaan akan menonaktifkan kartu magnetic stripe secara bertahap mulai Juni hingga September 2021.

Sebelumnya BRI aktif mengomunikasikan hal ini kepada masyarakat melalui berbagai jalur komunikasi. Penukaran kartu debit magnetic stripe dapat dilakukan di kantor BRI terdekat tanpa dipungut biaya. Namun, dia tidak menyebut anggaran yang dikeluarkan untuk mendukung implementasi kartu chip.

Demikian pula, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah mengubah 100% ATM tradisional menjadi chip sejak September. Sampai akhir tahun lalu, tingkat adopsi sebenarnya mencapai 98%, dan jumlah migran tahun ini tidak terlalu tinggi.

ATM dengan Dukungan Program Sosial Belum Sepenuhnya Di Microchip

Ferry Sipahutar, kepala ritel dan keuangan, mengatakan perusahaan telah memblokir kartu non-chip sejak 7 Juni dan memberi tahu pelanggan terlebih dahulu. Namun, ganti kartu ATM yang terkait dengan program dukungan sosial belum sepenuhnya di-microchip.

“Masih banyak kartu magnet terkait dengan program dukungan sosial yang memungkinkan Anda untuk transaksi dengan batas saldo tertentu sesuai peraturan,” kata Ferry. BTN menganggarkan 1,5 juta ATM pada 2021, termasuk transisi ke chip. Namun tidak disebutkan berapa biayanya.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia (BCA) menyumbang 87% dari sekitar 24,8 juta kartu ATM yang dialihkan ke chip, atau 21,6 juta per September 2021. BCA akan terus memberikan waktu kepada nasabah untuk menggunakan ATM magnet hingga November 2021.

Pemblokiran akan dilakukan pada 1 Desember. Oleh karena itu, BCA merekomendasikan agar nasabah segera menukarkan kartunya sebelum melakukan pemblokiran. Hera F Harin, Executive Vice President Corporate Secretary and Communications BCA mengatakan penukaran kartu dapat dilakukan dengan mudah di mesin BCA CS Digital atau bisa juga mengajukan permohonan penggantian kartu melalui Halo BCA.

Sementara itu, pada 1 November 2021, Bank DKI akan memblokir kartu ATM yang masih menggunakan pita magnetik. Oleh karena itu, Bank DKI menyarankan agar nasabah menukarkan kartunya sebelum diblokir.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *