Jalurmedia.com – Obesitas atau kelebihan berat badan pasti tidak sehat, terutama bagi wanita. Studi menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung koroner. Wanita yang obesitas juga berisiko tinggi mengalami nyeri punggung dan osteoarthritis lutut. Obesitas juga mempengaruhi kontrasepsi dan kesuburan pada wanita. Oleh karena itu, penting untuk memahami tanda-tanda obesitas dan melakukan tindakan pencegahan sebelum terlambat. Menurut detik.com, tanda-tanda obesitas menurut Dr. Raman Goel, Ahli Bedah bariatrik senior dapat dilihat dari hal berikut :
Tanda-Tanda Tubuh yang Kelebihan Berat Badan
1. Sesak napas.
Orang obesitas akan kesulitan bergerak. Lemak di leher dan dada bisa menyebabkan sesak napas. Oleh karena itu, orang obesitas sering mengalami kesulitan bernapas karena kelebihan lemak yang membuat udara sulit masuk dan keluar dari paru-paru.
2. Sakit maag.
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan gejala maag seperti mulas, panas perut, dan nyeri antara tulang dada dan tenggorokan. Kelebihan lemak dapat memberi tekanan pada sistem pencernaan dan mendorong isi lambung ke kerongkongan. Diet tinggi kalori dan tinggi lemak juga meningkatkan refluks asam pada orang obesitas.
3. Masalah kulit
Obesitas dapat menyebabkan masalah kulit karena beberapa alasan. Perubahan hormon dapat menyebabkan tekstur yang lebih gelap di area leher dan lipatan tubuh. Di sisi lain, ketika kulit diregangkan, stretch mark mungkin muncul.
Kelembaban di lipatan tubuh dapat merangsang pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab ruam kulit dan infeksi. Kapalan pada kaki juga bisa disebabkan oleh kelebihan berat badan.
4. Menstruasi tidak teratur.
Salah satu penyebab siklus menstruasi yang tidak teratur adalah perubahan berat badan yang signifikan. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko jarang atau tidak ada menstruasi, serta kurangnya ovulasi atau jangka waktu menstruasi yang lama. Ini karena kelebihan lemak yang mengganggu keseimbangan hormon tubuh Anda.
5. Sakit lutut.
Pada orang obesitas, berat badan memberi tekanan tambahan pada lutut dan pergelangan kaki, memaksa mereka untuk bekerja lebih keras. Sendi dan otot kaki dan pinggul bisa menjadi kaku dan nyeri. Situasi ini juga dapat mempengaruhi postur tubuh dalam jangka panjang.
6. Mendengkur
Mendengkur disebabkan oleh getaran jaringan lunak tenggorokan dan leher selama inhalasi. Obesitas dapat menempatkan Anda pada risiko Ostructive Sleep Apnoea
terutama jika Anda memiliki banyak lemak di leher. Orang dengan lingkar leher lebih dari 43 cm lebih cenderung mendengkur.
7. Sakit punggung
Diagnosis nyeri punggung yang paling umum pada pasien obesitas adalah penyakit degeneratif tulang belakang, kurangnya cairan yang terdapat pada cakram tulang belakang, selip punggung bawah, dan pecahnya cakram tulang belakang atau disebut juga herniasi.
8. Varises
Varises disebabkan oleh vasodilatasi yang disebabkan oleh melemahnya dinding pembuluh darah. Penyakit satu ini dapat muncul sebagai kelompok vena biru atau ungu dan mungkin dikelilingi oleh kapiler merah kecil yang disebut spider veins. Obesitas merupakan faktor risiko utama selain riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, kehamilan dan kurang olahraga.
9. Tekanan darah tinggi.
Prevalensi obesitas semakin diakui sebagai faktor risiko hipertensi. Ada kekhawatiran bahwa peningkatan insiden obesitas yang terkait dengan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan diabetes dan penyakit ginjal kronis. Berdasarkan sensus, prevalensi hipertensi mungkin berhubungan langsung dengan obesitas.
10. Depresi
Bagi banyak orang, obesitas dapat menyebabkan depresi. Ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang benar-benar gemuk, tetapi juga bagi mereka yang mengira dirinya gemuk. Orang gemuk cenderung pemalu dan takut diejek, sehingga mereka lebih memilih menarik diri dari kehidupan publik. Ini bisa menjadi tanda depresi.