Sudah Tercapaikan Kemakmuran bagi Petani Indonesia
Opini

Sudah Tercapaikan Kemakmuran bagi Petani Indonesia?

OPINI Jalurmedia.com – Indonesia sebagai negara agraris sudah sepantasnya untuk tidak memandang profesi petani dengan sebelah mata. Petani Indonesia memiliki peran penting karena mendominasi dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.

The Founding Father bangsa Indonesia, Ir. Soekarno sangat menghargai profesi petani. Beliau menganggap bahwa petani merupakan sosok yang berjasa sebagai tulang punggung bangsa Indonesia.

Kerja keras para petani dalam upaya pembebasan diri dari penderitaan terutama dalam hal kemakmuran pangan sudah sepatutnya diapresiasi. Upaya bersama dalam meningkatkan kekuatan agraria kemudian termasuk ke dalam hal yang penting bagi kemajuan bangsa.

Petani harus dihargai atas perjuangannya. Akan tetapi timbul pertanyaan, sudah makmurkah para petani di Indonesia? Mengingat kecenderungan atas kesenjangan sosial masih sangat tampak bagi petani di Indonesia.

Kisah petani di Indonesia

Kehidupan petani di Indonesia sering dipandang rendah oleh sebagian masyarakat pada umumnya. Keterbelakangan kehidupan petani membuat mereka masih diasumsikan termasuk ke dalam golongan kaum proletarian. Bahkan besar masyarakat Indonesia masih didominasi dengan paradigma bahwa petani itu adalah masyarakat miskin yang kurang mampu.

Petani tidak memiliki penghidupan yang layak. Keterbelakangan pendidikan juga menjadikan petani masih dipandang sebelah mata karena masyarakat cenderung akan lebih menilai kaum dengan pendidikan tinggi.

Secara fakta memang petani kebanyakan lebih banyak bertahan hidup di desa dengan minimnya fasilitas dalam bidang teknologi informasi. Petani lebih mendedikasikan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat.

Kerja keras para petani di desa untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Hasil dari pertanian kemudian menjadi sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Respon atas paradigma yang menyatakan bahwa petani masih termasuk ke dalam golongan rendah harus dipatahkan. Petani merupakan tulang punggung bagi sumber pangan, tanpa petani maka kehidupan masyarakat tidak akan berjalan dengan sempurna.

Pangan merupakan hal yang fundamental bagi sebuah bangsa. Tanpa hasil dari petani maka bangsa akan menderita karena kelaparan. Tidak ada gunanya jika hanya bangsa kaya akan tetapi tidak makmur dalam hal pangan karena kelaparan. Untuk itu apresiasi terhadap kerja keras petani harus dijunjung tinggi.

Kebijakan pemerintah Indonesia dalam kemakmuran petani

Mirisnya kehidupan petani di Indonesia masih didominasi dengan kehidupan yang tidak layak bagi petani di Indonesia. Pemerintah sudah sewajarnya untuk menginjakan gas untuk memakmurkan kehidupan petani.

Kebijakan-kebijakan tertentu sudah sepatutnya untuk digaungkan demi tercapainya kehidupan yang layak bagi petani. Akan tetapi hingga saat ini Indonesia sudah merdeka selama 76 tahun namun kehidupan petani masih jadi isu terbelakang dalam hal kebijakan pemerintah.

Memang betul bahwa beberapa kebijakan tertentu telah dilakukan seperti diadakannya penyuluhan kepada para petani untuk mengolah pertanian menjadi lebih modern seiring dengan perkembangan teknologi.

Namun itu saja tidak cukup, perlunya dukungan moral dan finansial juga harus diberikan kepada para petani. Untuk petani milenial atau petani masa kini penyuluhan merupakan hal yang efektif dilakukan. Akan tetapi bagaimana dengan nasib petani tradisional yang hidup di desa.

Mampukah mereka untuk menerima dan menyerap materi penyuluhan yang diberikan oleh pemerintah?

Butuh pendekatan yang lebih terhadap petani desa harus lebih dilakukan oleh pemerintah. Hal ini penting untuk dilakukan agar para petani dapat lebih termotivasi dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini.

Keberadaan subsidi juga patut dipertimbangkan kembali. Hal ini tidak lain untuk mendukung kehidupan petani seiring dengan kerja keras yang telah mereka berikan demi kelancaran pangan.

Sudah seyogyanya pemerintah tidak hanya memprioritaskan isu-isu mayor seperti keamanan negara, namun isu minor harus lebih diperhatikan kembali. Berdasarkan tujuan utama bangsa Indonesia dalam pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan penghidupan yang layak. Dalam konteks ini adalah kemakmuran bagi seluruh lapisan masyarakat.

Ketahanan pangan Indonesia di era pandemi

Dampak dari pandemi Covid-19 tentunya dirasakan oleh seluruh dunia termasuk Indonesia sebagai negara berkembang. Ditengah pandemi pemerintah berupaya untuk menyeimbangkan dan menjaga rantai ketahanan pangan di Indonesia.

Petani menjadi aktor yang penting dalam hal ini. Selama covid diprediksikan bahwa Indonesia memiliki potensi dalam krisis ketahanan pangan. Subsidi telah banyak dihabiskan dalam menangani Covid di Indonesia padahal pertanian juga membutuhkan perhatian dari pemerintah.

Keterpurukan pertanian di Indonesia dapat dilihat dari impor pangan terus menerus yang dilakukan oleh pemerintah dibandingkan dengan melakukan ekspor. Indonesia sebagai negara agraris sudah seharusnya lebih banyak melakukan ekspor bahan pangan.

Pemerintah yakin bahwa Indonesia mampu melalui masa pandemi tanpa harus melewati krisis ketahanan pangan, namun apa aksi konkrit yang telah dilakukan pemerintah untuk merespon hal tersebut sedangkan produk luar negeri lebih populer dibandingkan dengan produk lokal.

Dalam artian bahwa masyarakat lebih banyak mengkonsumsi bahan impor dibandingkan dengan bahan pangan dari petani lokal dengan alasan kualitas dari bahan tersebut. Untuk itu pemerintah harus lebih menilik kembali bagaimana laju pertanian di Indonesia terutama selama masa pandemi.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *