Jalurmedia.com – AKP Kanisius Franata, Kasat Lantas Polres Tabanan, menyatakan bahwa A.S, sopir bus pariwisata berusia 38 tahun yang terlibat kecelakaan maut di Banjar Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Sopirnya sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata AKP Franata, Senin (20/6).
Sedangkan asisten sopir bus berinisial BAF (31) statusnya masih belum ditentukan. Polisi juga tak menutup kemungkinan akan melakukan pemeriksaan kepada pemilik perusahaan bus pariwisata tersebut.
Franata mengatakan beberapa dari delapan yang terluka telah pulih dan beberapa berada di bawah pengawasan. Kemudian untuk siswa-siswi SMP dan guru-gurunya, sudah melanjutkan study tour ke Bali.
Tabrakan di Tabanan Bali terjadi pada Sabtu (18/06). Bus bertabrakan dengan puluhan kendaraan di kawasan Baturiti Kabupaten Tabanan, Bali, membawa puluhan siswa SMP dan guru sekolah swasta di Surabaya, Jawa Timur. Akibat peristiwa itu, satu orang tewas dan delapan orang luka-luka.
“Kami masih meminta keterangan banyak saksi sehingga kami tidak bisa menilai kerusakannya. Total kerusakan belum dihitung,” Kapolsek Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra yang dihubungi pada hari kejadian oleh CNN Indonesia.
Sementara itu, ada dugaan serius bahwa rem blong yang menyebabkan kecelakaan. Namun, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan Tim Analisis Kecelakaan Lalu Lintas (TTA) Bali.
“Ada kecurigaan serius dari pemeriksaan pertama dan saksi, serta guru dan pengemudi, bahwa rem blong, tetapi tentu kami akan melakukan pemeriksaan dan melibatkan tim TTA Polda Bali,” katanya. .
Sementara itu, sejauh ini bus pariwisata masih dievakuasi dari ngarai.
Pelajar dan Guru SMP Korban Kecelakaan Mengalami Trauma
Siswa dan guru SMA swasta di Surabaya mengalami luka ringan pada Sabtu sore 18/6) di Banjar Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.
“Kemungkinan tiga atau empat (siswa SMP) dan satu guru mengalami luka ringan,” kata Kapolsek Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra saat dikonfirmasi.
Ranefli mengatakan, puluhan mahasiswa dan guru telah mengungsi ke penginapan mereka di Denpasar, Bali. Menurutnya, sebagian besar korban mengalami trauma.
Pihaknya juga mengatakan bahwa masih sulit untuk bertanya banyak karena penumpang banyak yang trauma.
“Kita hanya bisa bertanya kepada gurunya,” katanya.
Ranefli mengatakan, pihaknya membawa sopir bus pariwisata dan kernetnya ke Mapolres Tabanan. Mereka langsung dimintai keterangan.
“Kami sudah amankan pengemudi dan kernetnya dan kami masih melakukan pemeriksaan menyeluruh,” katanya.