Jalurmedia.com – Budi Sylvana selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes mengatakan pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan tes PCR pada jemaah haji yang meninggalkan Tanah Air tahun ini. Hal ini diungkapkan dalam rapat Komisi VIII DPR pada Selasa 22 Maret.
Namun Budi mengatakan tes PCR tetap akan digunakan untuk jemaah haji yang berencana pulang ke Indonesia.
Tidak ada kontrol saat Jemaah diberangkatkan dari tanah air, namun akan tetap melakukan tes PCR ketika tiba kembali ke tanah air,” tambahnya.
Ketentuan terkait hal tersebut merujuk pada Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2022.
Budi menjelaskan, jemaah haji yang kembali ke Indonesia akan menjalani dua tes PCR. Sebelum meninggalkan Arab Saudi dan setibanya di Indonesia. Tes PCR akan dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede.
Namun, dia mengatakan kebijakan tersebut akan diperbarui seiring dengan perkembangan dan perubahan kasus Covid-19.
“Tetapi inilah situasi hari ini dan kami berharap kondisi dari pandemi Covid-19 akan membaik sehingga persyaratan ini dapat berubah,” imbuh Budi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meyakini Indonesia akan mendapat kuota haji tahun ini. Ia mengatakan hal ini setelah menghadiri Mu’tamar wa Ma’radl Khidamaatil Hajj wal ‘Umrah atau Muktamar dan Pameran Internasional Haji dan Umrah di Saudi Arabia, Senin (21/3).
Menteri Agama optimistis berangkatkan jemaah
Yaqut mengkonfirmasi kesediaan pemerintah Saudi untuk menyambut dan melayani jemaah haji melalui akun twitternya.
“Tadi ditunjukkan bagaimana kesiapan KSA dalam menyambut dan memberikan pelayanan terhadap jamaah haji dari seluruh dunia dari sisi infrastruktur maupun teknologi. Semoga apa yang ditunjukkan, benar-benar bisa terlaksana mulai tahun ini. Biidznillah,” tuturnya.
Sebelumnya, Yakut telah memastikan akan adanya jemaah haji di luar Kerajaan Arab Saudi agar berangkat haji pada tahun 1443 Hijriah atau tahun 2022.
“Kemarin saya bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Yakut mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Senin (21 Maret). Dalam pernyataan tersebut, ia mengatakan bahwa pihak Arab Saudi akan menerima jemaah haji di luar Arab Saudi tahun ini.
Namun, Yakut tidak merinci apakah masyarakat Indonesia menjadi salah satu negara yang mengizinkan Arab Saudi mengirimkan jemaah haji tahun itu.
Dalam pertemuan tersebut, Yakut juga membahas kemungkinan jumlah kuota haji di Indonesia dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi. Sembari menunggu Indonesia, ia berharap bisa menjadi wakil ideal bagi banyak jemaah yang mendambakan tanah suci.
Kepastian terkait kuota haji ditunggu oleh semua negara pengirim jemaah, tidak hanya Indonesia. Selain Yaqut, sejumlah menteri agama dari berbagai negara juga telah bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi untuk menanyakan hal yang sama.
Di antara mereka adalah Menteri Agama Malaysia, Hal Ehwal. Menteri Agama di Turki, Qatar, Tunisia, Ethiopia, Bangladesh, Mesir, Irak dan Uni Emirat Arab dan negara lain
Tercatat bahwa Indonesia telah memutuskan untuk tidak mengirim jemaah haji ke Arab Saudi selama dua tahun terakhir karena virus corona.