Opini, Jalurmedia.com – Pemerintah telah meresmikan Ibu Kota Negara (IKN) baru bagi Indonesia yang terletak di Kalimantan Timur. Ibu kota baru diresmikan kemudian dengan nama Nusantara. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Dirjen Bappenas Suharso Monoarfa.
Peresmian ibu kota negara (IKN) yang baru menjadi Nusantara merupakan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi menjelaskan bahwa keputusan pemindahan ibu kota ke IKN diambil oleh pemerintah setelah melalui penyelidikan yang ekstensif selama tiga tahun.
Pembangunan mega proyek IKN baru Indonesia akan diperkirakan memakan waktu 15 hingga 20 tahun. Namun setelah tahun 2024 mendatang, beberapa kantor pemerintahan seperti Presiden, TNI Polri dan banyak kementerian lainnya akan mulai pindah ke lokasi IKN.
Apa itu IKN?
IKN adalah singkatan dari Ibukota Negara baru yakni Nusantara. Istilah IKN digunakan karena singkat dan mudah diucapkan. Istilah IKN sering digunakan ketika berbicara tentang inisiatif baru. Mulai dari perencanaan pembangunan hingga pelaksanaan hingga Undang-Undang Modal Negara (RUUIKN) sebagai dasar hukum pengembangan IKN.
Presiden Joko Widodo secara menyatakan bahwa Kalimantan Timur adalah rumah baru bagi IKN. Presiden Jokowi telah mengumumkan penetapan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN.
Alasan pemilihan kedua lokasi ini menurut Buku Saku Pemindahan IKN yakni, pertama, mengurangi risiko bencana seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, letusan gunung berapi, dan tanah longsor. Selanjutnya, kedua, letaknya yang strategis di pusat Indonesia. Jarak geografis rata-rata dari Kalimantan Timur ke seluruh wilayah Indonesia adalah 893 km.
Kemudian ketiga, lokasi IKN dekat dengan kawasan perkotaan berkembang di Balikpapan dan Samarinda. Keempat, infrastruktur eksisting Balikpapan dan Samarinda sudah lengkap, seperti jalan tol Balikpapan – Samarinda, trans Kalimantan, Bandara di Balikpapan dan Samarinda, serta Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau (Balikpapan) dan Pelabuhan Semayang (Samarinda). Serta kelima, pemerintah dan korporasi memiliki lahan seluas 180.000 hektar untuk mengurangi biaya terkait dengan pemindahan dan pembangunan IKN.
Mengenal sejarah Nusantara
Secara harfiah arti kata Nusantara terdapat di halaman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud Ristek) (kbbi.kemdikbud.go.id). Nusantara adalah nama seluruh kepulauan Indonesia. Adapun untuk nama Nusantara dipilih sebagai ibu kota baru Kalimantan Timur karena kata tersebut sudah lama dikenal dan dilambangkan di dunia internasional.
Untuk alasan pastinya adalah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang sudah dikenal sejak lama. Hal ini merupakan simbol universal dan sederhana. Tak hanya itu namun juga menggambarkan pulau-pulau di wilayah Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelum pemilihan nama Nusantara, pemerintah sebelumnya telah meminta ahli bahasa dan sejarawan untuk datang dengan nama yang paling tepat untuk ibu kota baru, dan ketua PPP mengatakan 80 nama termasuk Negarajaya, Nusantarajaya, Nusakaria, Peltivitra dan Chakrabalapura adalah ibu kota baru. Namun pada akhirnya nama Nusantara dilipih menjadi Ibukota Negara (IKN) baru Indonesia.
Berdasarkan catatan sejarah, nama Nusantara lahir sekitar abad ke-14 pada zaman kerajaan Majapahit. Kata Nusantara sendiri digunakan dalam konteks politik. Secara politik, nusantara terdiri dari gugusan pulau-pulau. Wilayah ini terletak di antara Asia dan Australia, termasuk Semenanjung Malaya, dan kemudian diklasifikasikan sebagai Nusantara oleh pemerintahan pada masa kejayaan Majapahit.
Bunyi Sumpah Palapa
Nusantara diucapkan oleh sebagai Gajah Mada. Ia merupakan patih terkuat pada masa kerajaan Majapahit. Sumpah itu diucapkannya saat upacara pengangkatan menjadi Patih Amangkubumi Majapahit. Sumpah Palapa berbunyi:
“Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa.”
Saat itu sebagian Jawa adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak termasuk dalam bagian Nusantara yang digunakan oleh Gajah Mada. Karena Kerajaan Jawa sudah berada di bawah kekuasaan Majapahit, maka ada tujuh kerajaan di Jawa: Singhasari, Daha, Capripan, Razem, Matahan, Benka, dan Pajan. Oleh karena itu digunakan untuk merujuk ke daerah lain yang sebagian yang besar untuk ditaklukkan.
Dalam bahasanya Nusantara terdiri dari kata nusa yang artinya pulau, yakni pulau-pulau, dan antara yang berarti lain atau seberang. Setelah Majapahit dibubarkan, istilah Nusantara terlupakan. Nusantara baru kembali digunakan pada abad ke-20. Tokoh pendidikan nasional pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, mempopulerkannya kembali. Nusantara digunakan sebagai alternatif dari Nederlandsch Oost-Indie atau Hindia Belanda.
Wilayah IKN
Batas Wilayah IKN Nusantara meliputi Kecamatan Penajam, Kecamatan Penajam Paser Utara, Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat, Kabupaten Balikpapan Utara, Kabupaten Balikpapan Timur dan batas selatan dengan Kota Balikpapan.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Loa Kulu di Provinsi Kutai Kartanegara dan Kabupaten Sepac di utara Provinsi Penajam Paser. Berbatasan dengan Loa Kulu, Roajanan, Kabupaten Sanga-sanga dan Bupati Kutai Kartanegara di sebelah utara dan Selat Makassar di sebelah timur.
Negara IKN Nusantara terbagi menjadi dua bagian. 56.180 hektar pertama telah dialihkan ke kawasan IKN Nusantara. Saat ini 199.962 hektar ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan IKN Nusantara.
Pasal 5 ayat 6 UU IKN Nusantara menyatakan bahwa ruang lingkup dan batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peta Delineasi dan Koordinat IKN Nusantara yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang Undang ini dan ditetapkan sebagai KSN IKN Nusantara.