Jalurmedia.com – Uni Eropa (UE) telah setuju untuk menambahkan sebanyak total 160 perusahaan dan juga taipan Rusia ke daftar hitam sanksi. Sanksi yang diberikan merupakan respon atas serangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Dari jumlah tersebut, 146 adalah senator Rusia dan 14 adalah kerabat politisi ekstremis dan berada dalam daftar sanksi perang Rusia dan Ukraina.
Presiden Komisi Eropa Ursula vondereien mengatakan di Twitter bahwa sanksi diperketat lebih lanjut sebagai tanggapan atas serangan militer Rusia di Ukraina.
Amerika Targetkan Taipan Asal Rusia
Selain Uni Eropa, para pemimpin politik Rusia juga berada di Gedung Putih. Bahkan, Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan bahwa ia akan mengirim satuan tugas di bawah Departemen Kehakiman AS. Pasukan terseut ditujukan untuk menentang kebijakan Rusia atas kecaman terhadap aksi Presiden Vladimir Putin yang melakukan serangan kepada Ukraina.
Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat, bersama dengan sekutu Eropanya akan menemukan dan merebut kapal pesiar, apartemen mewah, dan jet pribadi milik taipan Rusia yang terbukti korup.
Ia menambahkan menargetkan langsung kepada kelompok oligarki, Gedung Putih dan sekutunya akan memburu harta mereka yang didapat secara korup tersebut.
Dia juga menegaskan kembali bahwa AS menutup wilayah udara AS untuk semua pesawat Rusia. Ini dilakukan untuk lebih mengisolasi Rusia dari dunia internasional.
Mantan Wakil Presiden Biden mengatakan hal itu dengan penekanan bahwa untuk memberi tekanan pada ekonomi Rusia atas sanksi yang telah diberikan oleh Uni Eropa.
Negara yang bergantung pada gas Rusia
Uni Eropa (UE) telah memutuskan untuk mengurangi konsumsi gas alam Rusia mulai tahun ini. Ini adalah langkah yang diambil untuk sepenuhnya menghindari ketergantungan energi dari pemasok terbesar yang saat ini menyerang Ukraina.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan program kemandirian energi Rusia akan dilakukan pada tahun 2030. Tahun ini, Uni Eropa akan mulai mengurangi permintaan Rusia untuk gas alam hingga dua pertiganya. Rencana tersebut akan dibahas pada KTT Uni Eropa di Prancis.
Sejauh ini, UE mengandalkan Rusia untuk sekitar 40% dari gas alamnya. Rusia juga memasok sekitar 27% dari impor minyaknya dan sekitar 46% dari impor batu baranya ke Eropa.
Puluhan miliar dolar perdagangan tahunan dengan Rusia diyakini mendanai upaya perang Presiden Vladimir Putin.
Kepala kebijakan iklim Uni Eropa, Frans Timmermans, mengatakan perang Ukraina menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mempercepat transisi ke energi bersih. Pada akhir tahun, Eropa dapat menggantikan 100 miliar meter kubik gas yang diimpor dari Rusia.
Sementara itu, pemerintah AS telah mengumumkan akan melarang impor minyak, gas, dan batubara Rusia. Pada hari yang sama, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mempertimbangkan rencana untuk menghentikan impor minyak Rusia. Selain itu Inggris juga menangguhkan impor gas alam pada akhir tahun.
Para pemimpin Uni Eropa (UE) berpendapat bahwa tidak mungkin untuk sepenuhnya melarang impor minyak Rusia. Larangan itu akan mempengaruhi rumah dan bisnis yang sudah mendekati rekor harga bahan bakar dan pemanas.
Eropa juga mendapat lebih banyak energi dari Rusia daripada AS dan Inggris.
Misalnya, Hongaria memegang 25% pasokan gas alam Rusia, Slovakia 22%, Moldova 17%, Austria 15%, Jerman 14%, Bulgaria 14%, dan Republik Ceko 12%.
Ukraina dan Polandia bergantung pada gas Rusia sebesar 11%, Italia dan Slovenia sebesar 10% dan Luksemburg, Estonia dan Serbia sebesar 9%. Latvia dan Lithuania memiliki pangsa 8%. Diikuti oleh Rumania dan Swiss 7%, Kroasia dan Denmark 5%, Finlandia 3%, Makedonia, Belanda dan Prancis 2%, Belgia 1%.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak mengatakan pihaknya dapat menangguhkan pasokan gas ke Jerman melalui pipa gas Nord Stream 1 sebagai tanggapan atas blokade Berlin terhadap proyek pipa gas Nord Stream 2 yang baru.
Untuk mencapai kemandirian energi, para pemimpin Uni Eropa harus menemukan cara untuk mengamankan pasokan dan melindungi rumah tangga dan bisnis dari kenaikan harga atas minyak dan gas.