Jalurmedia.com – Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 melaporkan 71 kasus baru Covid-19 terkait acara tersebut pada Selasa (20/07/2021). Sebanyak 31 kasus merupakan turis asing yang datang ke Tokyo. Pengumuman ini dilakukan beberapa hari sebelum upacara pembukaan pada 23 Juli 2021. Kasus tercatat yang dilaporkan merupakan data yang dihimpun sejak tanggal 2 Juli lalu.
Bloomberg melaporkan bahwa seorang pesenam Amerika dinyatakan positif Covid-19 pada hari Senin. Atlet tersebut saat ini berada di kamp pelatihan pra-Olimpiade di Inzai, sebuah kota di timur laut Tokyo. Salah seorang binintang tenis asal Amerika, Coco Gauff, juga mengundurkan diri dari pertandingan setelah dinyatakan tertulah Covid-19 sebelum melakukan perjalanan ke Jepang.
Selain dua atlet yang disebutkan di atas, dua pemain sepak bola Afrika Selatan juga dinyatakan positif. Sekitar 11.000 orang diperkirakan akan datang ke Jepang dalam rangka menghadiri Olimpiade Tokyo ini.
Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Klaster Baru Penyebaran Virus?
Fakta ini menimbulkan ketakutan yang cukup tinggi akan pertandingan yang akan diselenggarakan. Selain itu, bahkan jika penyelenggara Olimpiade memastikan bahwa 85% staf dan atlet telah divaksinasi, nyatanya tidak semua atlet perlu divaksinasi sebelum bertanding. Ini tentunya akan menghadirkan kekhawatiran lain akan tingginya penyebaran Covid-19 di Jepang.
Belum lagi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Tokyo dinilai cukup tinggi. Pada hari Selasa, ditemukan bahwa sebanyak 1.387 kasus baru muncul. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari kasus yang ditemukan minggu lalu yang hanya 830 kasus.
Namun, Toshiro Muto selaku ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo, menolak untuk membatalkan acara tersebut. Hal ini dikutip dari The National News. Olimpiade Tokyo 2020 akan tetap berlangsung dari tanggal 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.
Muto Toshiro mengatakan jumlah infeksi akan terus dipantau secara ketat. Individu yang dites positif dalam pertandingan harus dikarantina selama 14 hari, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan jumlah kasus virus corona yang berkembang di Jepang saat ini. Jadi kami akan terus berdiskusi jika jumlah kasus perharinya melonjak,” Tutur Muto Toshiro dalam konferensi pers.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh JNN TV di Jepang pada 3-4 Juli, 35% responden mendukung Olimpiade tanpa penonton. Sementara itu sejumlah 26% responden ingin mengizinkan adanya beberapa pentonton saat pertandingan. Terakhir sebanyak 4% dari responden ingin membatalkan atau menunda Olimpiade hingga pandemi Covid-19 benar-benar sudah mereda. (pus)