Akankah Bisnis Franchise Tetap Tumbuh di Tahun 2022?
Ekonomi News

Akankah Bisnis Franchise Tetap Tumbuh di Tahun 2022?

Jalurmedia.com – Bisnis franchise tetap mampu meraih rekor pertumbuhan meski di tengah pandemi Covid-19. Kementrian Perdagangan menyebut bisnis waralaba mampu terus tumbuh tahun ini, meski hanya sekitar tiga persen.

Levita G. Supit yang merupakan Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Waralaba, Perizinan, dan Pemasaran Jaringan, membenarkan pernyataan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian tersebut. Levita menyatakan tahun ini mulai ada perubahan yang baik. Setelah resesi tahun lalu akibat pandemi, bisnis waralaba mulai pulih dan tumbuh. Hal tersebut adalah suatu pencapaian yang cukup baik mengingat pandemi masih melanda Indonesia di awal tahun 2022.

Bisnis Franchise Mampu Tumbuh di Tengah Pandemi

Ia mengatakan, pulihnya sektor waralaba tidak terlepas dari terkendalinya kasus Covid-19 dan dekatnya migrasi. Misalnya, kembali ke pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe. Hasilnya, kata Levita, sekitar 25% perusahaan waralaba telah pulih. Dilansir dari KONTAN, Levita optimis bahwa bisnis franchise akan pulih lebih cepat lagi tahun depan.

Seperti tahun ini, salah satu penggerak bisnis franchise tahun depan adalah sektor Makanan dan Minuman atau Food and Beverages (F&B). Levita memprediksi bisnis waralaba makanan dan minuman akan terus berkembang tahun depan. Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi banyak orang. Alhasil, sektor ini menyumbang 40% dari total bisnis waralaba di Indonesia. Tak heran, bisnis waralaba masih tetap harum dan diminati di tahun 2022. Apalagi, menurut Levita, secangkir kopi di kedai kopi kini sudah menjadi gaya hidup banyak orang.

Ritel dan jasa adalah waralaba menjanjikan lainnya. Menurut konsultan bisnis Erwin Halim, layanan waralaba seperti pendidikan memiliki peluang tahun depan juga. Hal ini dikarenakan pembelajaran online masih berlangsung.

Apa Kata Para Pengusaha Franchise?

M. Al Ghazali, pemilik kedai kopi Dr Koffie yang berbasis di Lampung, setuju untuk membuka kembali usahanya. Penjualan Dr Koffie sudah mulai meningkat sejak September tahun lalu. Bahkan, penjualannya kini di atas normal. Saat ini, rata-rata kedai kopi Dr. Koffie bisa menjual dua ratus hingga lima ratus cangkir sehari. “Bahkan sejak November tahun lalu, rata-rata penjualan kami sudah mencapai 130% dari penjualan normal,” kata Al Ghazali kepada KONTAN.

Melihat hasil tersebut, Ghazalie berencana untuk memperluas usahanya. Ia akan membuka gerai baru Dr. Koffie mulai tahun depan. Kami berencana untuk menambah 20 toko Dr Koffie dari 24 toko saat ini. Tidak hanya itu, Al Ghazali juga akan mengembangkan label baru yaitu toko minuman berbahan dasar teh dengan label Dr Tea. Pada tahun 2022, ia mengungkapkan rencana untuk membuka hingga seratus toko ritel.

Dilain sisi, salah satu pengusaha lainnya memberikan komentar. Rosie Pakpahan, pemilik Tahu Jeletot Taisi, juga berencana memperluas jaringan hingga 500 gerai tahun depan. Tahu Jeletot Taisi saat ini memiliki 531 gerai di banyak kota. Meskipun pandemi belum sepenuhnya berakhir, diharapkan perekonomian masyarakat meningkat.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *