Mengenal Kembali Konsep Diaspora China
Opini

Mengenal Kembali Konsep Diaspora China

Jalurmedia.c0m – Salah satu fenomena sosial ekonomi yang paling populer di abad 21 adalah peran diaspora China. Di era globalisasi, manusia tidak lagi terikat oleh negara. Dengan demikian, manusia berinteraksi secara bebas dan interaktif tanpa melibatkan negara sebagai aktornya. Di era globalisasi, diaspora memiliki peran penting. Dalam hal ini diaspora adalah individu yang memiliki bakat, kemampuan, dan integritas yang tinggi. Diaspora juga dapat membuat individu tersebut pergi ke suatu negara untuk mencari kehidupan yang lebih baik dari negara yang ditinggalkannya.

Contoh yang dapat dilakukan kelompok imigran di luar negeri adalah mereka dapat menyebarluaskan budaya melalui visualisasi audio langsung dan komunikasi verbal. Tidak hanya dalam budaya saja yang bisa dilakukan, contoh lainnya adalah berdagang.

Orang luar negeri akan melakukan apapun yang membuat mereka untung besar-besaran. Misalnya berdagang yang merupakan hal yang praktis dan tidak membutuhkan politisi di dalamnya.

Sejarah diaspora Tionghoa merupakan cikal bakal lahirnya transnasionalisme Tionghoa modern. Sebagaimana berakar pada konteks kolonialisme Barat di Asia Tenggara, Australia, Kepulauan Pasifik, dan Pantai Barat di Amerika Utara.

Fenomena diaspora Tionghoa ini tidak lepas dari budaya politik saat ini dalam kapitalisme global. Ini menyiratkan bahwa trans-nasionalisme Cina modern berkembang pesat mengikuti strategi dan “jaringan” yang diperoleh melalui kapitalisme global yang sedang berlangsung.

Kondisi diaspora Tionghoa setidaknya menunjukkan bahwa dampak globalisasi berpengaruh signifikan terhadap negara-bangsa. Pembentukan identitas budaya termasuk identitas etnis, transformasi pertumbuhan kelas, dan khususnya pada identitas politik yang terjadi di antara etnis perantauan.

Mengenal Konsep Diaspora

Secara harfiah, kata diaspora berasal dari bahasa Yunani yang berarti penyebaran atau penaburan benih. Kata diaspora digunakan oleh orang-orang Yunani kuno. Kata ini merujuk kepada warga suatu kota kerjaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan dengan maksud untuk kolonisasi.

Kemudian kata diaspora juga mulai digunakan oleh orang-orang Eropa. Contoh saja seperti Prancis, Inggris hingga Jerman untuk menyebut orang yang hendak berpindah atau melakukan migrasi dari satu kota ke kota lain. Hal ini juga menjadi dasar dari konsep penyebaran itu sendiri.

Hingga saat ini konsep diaspora digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang hendak untuk pindah dari suatu negara untuk bermigrasi ke negara lain. Dengan dasar bahwa warga negara tersebut tetap menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah airnya.

Mereka merupakan orang-orang yang harus meninggalkan tanah air demi tujuan hidup mereka. Konsep diaspora dapat merujuk kepada warga negara yang hendak berpindah sementara maupun permanen. Namun tetap menggunakan identitas negaranya tanpa melepaskan kewarganegarannya. Sebutan diaspora juga dapat digunakan untuk pelajar yang hendak menyelesaikan studinya di negara lain.

Peran Diaspora China di Era Globalisasi

Gagasan munculnya diaspora Tionghoa adalah interaksi individu yang melakukan aktivitas sehari-hari, dan dalam hal ini menciptakan budaya adalah mungkin. Menurut Hong Liu dan Els Van Dongen, istilah “Cina Rantau” sebagian besar terkait dengan periode migrasi pertama (1850 hingga 1950).

Hal ini muncul setelah migrasi massal dari China dimulai pada pertengahan abad ke-19. Imigran Tionghoa sedang menuju Asia Tenggara Sampai akhir Perang Dunia II, mayoritas etnis Tionghoa menganggap diri mereka huaqiao (pendatang Tionghoa atau perantauan), yang secara politik dan budaya setia kepada China.

Menurut Martin Jacques, diaspora Tionghoa memiliki sejumlah karakteristik yang menjadikan mereka sebagai kategori yang unik. Jumlah diaspora Tionghoa sangat banyak – tersebar di seluruh dunia, dari Afrika hingga Eropa, Asia Timur hingga Amerika.

Untuk alasan sejarah dan budaya diaspora Cina mempertahankan identifikasi yang luar biasa kuat dengan Kerajaan Tengah, dan Cina sekarang kekuatan global dinyatakan sebagai negara terkuat di dunia.

Seiring kebangkitannya berlanjut dan minat China di seluruh dunia meningkat, kemungkinan diaspora China akan berkembang lebih luas, lebih makmur, didorong oleh keberhasilan ekonomi China.

Strategi Kekerabatan Diaspora Tionghoa

(1) relokasi dan distribusi anggota keluarga melalui jaringan yang biasa disebut “Guanxi”. Yaitu anggota keluarga diinstruksikan untuk membangun usaha keluarga di berbagai tempat yang dapat menghasilkan keuntungan,

(2) Membangun koneksi melalui jaringan Guanxi yang memasok produksi barang untuk ekspor ke negara-negara (setiap negara tujuan diaspora Cina). Dalam jaringan ini, mereka berbagi informasi tentang kondisi pasar yang diimplikasikan oleh kapitalisme global modern. Sehingga mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan pasar global dan melibatkan semua inovasi teknologi canggih untuk mendukung upaya tersebut. Jaringan ini melahirkan konglomerat Cina di seluruh dunia.

Namun, diaspora Tionghoa berkontribusi dalam menciptakan kemakmuran dan pembangunan nasional bagi negara asal (China) dan negara tujuan. Sementara itu, peran diaspora Tiongkok juga memfasilitasi perdagangan dan investasi internasional.

Mereka juga berperan sangat penting bagi perekonomian yang belum mendapat kepercayaan investor asing. Terutama bagi negara-negara yang pernah terkena perang. Di sisi lain, peran diaspora Tiongkok adalah menciptakan persaingan bisnis yang efisien di Asia Tenggara.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *