Jalurmedia.com – Mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2022, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) akan menutup akses pendakian Gunung Rinjani. Penutupan seluruh jalur pendakian Gunung yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini telah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady. Dalam keterangannya bersama Kompas.com pada Selasa, (28/12/21) Dedy mengatakan, penutupan ini terpaksa dilakukan melihat cuaca ekstrim yang berlangsung terus menerus di Lombok sehingga akan sangat membahayakan keselamatan pengunjung.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasium klimatologi kelas I Mataram dalam laporan perkiraan cuacanya menyampaikan. Cuaca buruk akan terus terjadi selama beberapa saat. Dimana, cuaca buruk tersebut berpotensi memicu angin kencang, hujat lebat hingga banjir.
Tak hanya karena cuaca yanng ekstrem. Alasan lain ditutupnya Taman Nasional Gunung Rinjani adalah karena mereka dalam upaya pemulihan ekosistem.
Check Out Gunung Rinjani Maksimal 2 Januari
Bagi pengunjung yang telah maupun sedang melakukan pendakian pada tanggal 31 Januari, diharapkan untuk segera melakukan check out dari masing-masing pintu pendakian. Pengunjung diberikan batas waktu maksimal hingga tanggal 2 Januari 2022.
Tak hanya wisata alam pendakian seperti Gunung Rinjani. Beberapa tempat wisata lain yang sifatnya alam juga akan ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal berbahaya yang bisa terjadi kepada pengunjung. Terlebih lagi hujan lebat yang sering terjadi.
Terlebih lagi tempat wisata air terjun. Volume air akan meningkat dengan drastis dan jalur untuk menuju kesana akan menjadi licin. Beberapa tempat tersebut akan ditutup lebih awal mulai dari tanggal 29 November 2021 dan akan dibuka kembali bersamaan dengan jalur pendakian Gunung Rinjani pada tanggal 31 Maret 2022.
Hingga saat ini, terdapat 3 tempat wsiata yang akan segera di tutup. Ke tiga tempat tersebut diantaranya;
- Air Terjun Jeruk Manis yang terletak di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur
- Air Terjun Mayung Polak di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela
- Dan Air Terjun Mangku Sakti yang terletak di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan.
Meski BTNTR memutuskan menutup beberapa tempat tersebut, masih ada beberapa destinasi wisata yang akan tetap dibuka untuk pengunjung. Di dalam pengawasan BTNTR, terdapat 15 tempat wisata yang tetap beroprasi sebagaimana mestinya. Diantaranya Otak Kokoq, Joben, Telaga Birum Treng Wills, Ulem-Ulem, Gunung Kukus, Savana Propok, Sebau, Tangkok Adeng, Buki Telaga, Bukit Malang, Joben Eco Park (JEP0. Bukit Lncak, Bukit KANJI dan Jalur Sepeda.
Jika ingin tetap mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya, ada baiknya untuk melakukan persiapan matang terlebih dahulu. Mulai dari mengecek ramalan cuaca, membawa P3K dan memastikan untuk selalu pergi bersama kelompok.