Jalurmedia.com – Salah satu perusahaan keamanan siber bernama Insikt Group mengingatkan peretas atau hacker China. Kantor yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) ini mengungkapkan tentang adanya kemungkinan hacker China yang secara luas menargetkan organisasi pemerintah dan sektor swasta di seluruh Asia Tenggara. Salah satu diantaranya adalah negara Indonesia.
Menurut Insikt Group, para hacker China telah menargetkan organisasi-organisasi pemerintahan di Indonesia dan juga Asia Tenggara. Mereka dikabarkan secara intens memilih organisasi pemerintahan yang terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur. Terutama yang turut melibatkan perusahaan negeri Tirai Bambu tersebut.
Mereka [read: Insikt Group] juga mengatakan, bebebarapa organisasi militer dan pemerintahan di Asia Tenggara telah disusupi. Tidak tanggung-tanggung, organisasi pemerintahan tersebut sudah disusupi selama sembilan bulan terakhir. Para peretas juga dikabarkan telah menggunakan malware khusus. Contoh saja seperti FunnyDream dan juga Chinoxy.
Program malware khusus tersebut rupanya tidak tersedia untuk umum. Biasanya malware-malware jenis itu digunakan oleh sebagian besar kelompok hacker yang disponsori pemerintah China. Menurut keterangan dari Insikt Group, aksi peretasan tersebut kemungkinan dimaksud untuk mendukung tujuan politik dan ekonomi pemerintah di Beijing.
“Kami percaya aktivitas ini sangat mungkin menjadi bagian dari aksi aktor negara. Penyusupan yang dilakukan punya sasaran yamg tergolong jangka panjang dan menggunakan tautan teknis. Selanjutnya aksi ini teridentifikasi sebagai aktivitas yang disponsori oleh negara China,” demikian keterangan resmi dari Insikt Group, seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Belum Ada Tanggapan Dari Pemerintah China
Sampai hari ini, Kementerian Luar Negeri China belum memberikan tanggapan secara resmi terkait laporan Insikt Group. Namun,beberapa waktu lalu, otoritas China secara konsisten membantah segala tudingan peretasan yang disponsori negaranya. Namun sebaliknya, China juga sering mengatakan bahwa mereka juga menjadi target utama dari serangan siber.
Dari intrusi dunia maya yang berhasil dilacak, Insikt Group mengungkapkan bahwa Malaysia, Indonesia, dan Vietnam merupakan tiga negara sasaran teratas. Sementara negara lain yang juga menjadi sasaran para hacker antara lain negara Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Singapura, dan juga Kamboja. Seluruh negara asia teggara ini juga audah diberitahu tentang temuan tersebut pada Oktober lalu .
Informasi tentang peretasan di Indonesia telah diungkapkan oleh Insikt Group sebelumnya. Termasuk dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan September 2021. Insikt Group juga menyatakan bahwa aktivitas sebelumnya yang diarahkan ke Indonesia datang dari server malware yang dioperasikan oleh kelompok bernama Mustang Panda.
Akan tetapi, serangan secara bertahap itu juga sudah dihentikan pada pertengahan Agustus lalu. Hal itu terjadi setelah ada pemberitahuan dari Insikt Group kepada otoritas yang akunnya berhasil diretas oleh Mustang Panda. Mereka meyakini bahwa kegiatan ini ada kaitannya dengan program Belt and Road Initiative (BRI) yang digalakkan Beijing. Program tersebut merupakan program untuk membangun pelabuhan, stasiun kereta api, dan fasilitas lainnya di seluruh Asia, Afrika, dan juga kawasan Pasifik.