Kartu Prakerja Disebut Mampu Tekan Pengangguran, Benarkah?
Ekonomi News

Kartu Prakerja Disebut Mampu Tekan Pengangguran, Benarkah?

Jalurmedia.comKementerian Keuangan mengungkapkan bahwa program Kartu Prakerja dianggap bisa mengatasi tingkat pengangguran. Hal tersebut diungkapkan  Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio N Kacaribu, yang tampil mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam acara webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja, Rabu (1/12/2021).

“Melalui program kartu prakerja, diharapkan kompetensi baik para pencari kerja baru. Para pencari kerja yang mengalami alih profesi atau korban PHK dapat mengisi kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian masalah pengangguran Indonesia dapat lebih bisa diatasi saat ini,” ungkap Febrio.

Hal tersebut juga sejalan dengan visi Indonesia di tahun 2045. Visi tersebut menargetkan Negara Indonesia sebagai negara maju dan negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia. Namun harus memenuhi beberapa prasyarat.

Diantaranya adalah infrastruktur yang layak menjadi pendukung mobilitas dan juga mampu mendorong pembangunan. Selain itu terdapat penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan riset. Ketiga adalah Program kesehatan dan perlindungan sosial, pengayaan Inovasi dan teknologi dalam menjawab tantangan industri kedepan.

Sedangkan yang keempat adalah perbaikan kualitas pelayanan dan efisiensi proses bisnis birokrasi pemerintah. Tidak hanya itu pengelolaan tata ruang yang baik juga akan dimaksimalkan. sementara yang terakhir adalahpengelolaan sumber daya ekonomi melalui APBN yang sehat.

“Untuk mewujudkan isi tersebut maka secara umum arah kebijakan anggaran pendidikan tahun 2021 dan seterusnya difokuskan untuk mendukung 6 prasyarat tersebut. Salah satunya adalah dengan penguatan program vokasi dan termasuk kartu pra kerja,” ungkapnya lebih lanjut.

Kartu Prakerja difokuskan untuk memberikan penguatan pelatih. Selain itu program ini dapat digunakan untuk menjaga keberlanjutan pendapatan di masa pemulihan sosial-ekonomi saat pandemi. Pentingnya peningkatan link and match dengan industri serta penguatan penelitian, pengembangan dan mendorong Inovasi, serta adopsi Teknologi Informasi Komunikasi.

Dengan demikian, SDM Indonesia yang berkualitas sangat penting. Terutama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang optimal serta berkelanjutan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan penguatan investasi pembangunan SDM. Terutama pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan.

Peningkatan SDM

Selain bidang ini, bidang SDM juga difokuskan pada peningkatan kualitas dan produktivitas para pencari kerja baru. Terlebih bagi para anak muda maupun yang sedang bekerja. Dalam konteks ini alih profesi atau korban PHK.

“Program kartu pra kerja yang ini merupakan salah satu bentuk bantuan berbentuk kas transfer di masa pandemi covid. Nanti disiapkan untuk menghilangkan gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja yang terjadi saat ini,” ungkapnya dengan jelas.

Menurutnya, lembaga pendidikan seharusnya menyediakan label kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan di labour market. Faktanya saat ini memang masih jauh dari yang diharapkan.

Seringkali para pekerja kesulitan mendapatkan pekerjaan. Hal ini dikarenakan kompetensi yang diperoleh dari lembaga pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Untuk menjembatani hal ini Pemerintah berupaya memberikan tambahan keterampilan. Terutama bagi mereka yang masuk dalam angkatan kerja kita. Dengan demikian labour market kita akan menjadi lebih sehat dan fleksibel,” ungkap Febrio.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *