MUI Bersama Lembaga Filantropi Dirikan Rumah Sakit Indonesia di Palestina
News

MUI Bersama Lembaga Filantropi Dirikan Rumah Sakit Indonesia di Palestina

Jalurmedia.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah pihak berusaha untuk membangun fasilitas kesehatan di Palestina. Mereka telah menandatangani nota kesepahaman pembangunan rumah sakit Indonesia di Kota Hebron Palestina.

Menurut informasi yang dikutip dari VOA Indonesia pada Rabu (1/12/2021), Hal tersebut dilakukan guna memenuhi komitmen Indonesia. Terutama untuk selalu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Tidak hanya itu, langkah tersebut juga dipercaya dapat sekaligus membantu warga Palestina di wilayah pendudukan.

Acara penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman dengan Wali Kota Hebron Taisir Abu Syunainah tersebut sukses dilaksanakan secara virtual. Bertempat di kantor MUI di Jakarta pada Senin 29 November, acra tersebut berjalan dengan lancar.

Dalam acara tersebut, Ketua Panitia Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron,  Sudarnoto Abdul Hakim,  mengungkapkan bahwa nota kesepahaman antara MUI dengan Pemerintah Kota Hebron pertama kali ditandatangani pada Januari 2020. Nota kesepahaman tersebut juga akan berlaku hingga Desember tahun ini.

Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di kota Hebron adalah Rp 87 miliar. Tetapi hingga saat ini, dana yang terkumpul baru sekitar Rp 24 miliar.

Mengingat dana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di kota Hebron belum juga terkumpul, maka nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini diperpanjang. Perpanjangan nota kesepahaman tersebut berlaku hingga Desember 2023. Namun Sudarnoto juga tidak menyebutkan kapan proyek pembangunan rumah sakit tersebut direncanakan selesai.

MUI Bekerja Sama Dengan Beragam Lembaga Filantropi

Dalam proyek pembangunan rumah sakit itu, MUI bekerja sama dengan beragam lembaga filantropi. Lebih jauh, Sudarnoto mengatakan bahwa MUI pada 6 Mei 2021 telah meluncurkan penggalangan dana. Hal ini dilkaukan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron melalui beberapa langkah.

Langkah-langkah tersebut antara lain menyerukan kepada semua organisasi massa Islam, lembaga pendidikan Islam, lembaga filantropi Islam, pengurus masjid dan masyarakat Indonesia. Hingga hari ini, jumlah bantuan dana yang telah diterima adalah sekitar Rp 24,754 miliar.

“Dari Lazis Mu sebesar $1 miliar, dari Dewan masjid sebesar Rp 1 miliar, kemudian dari Ustadz Adi Hidayat Rp 14,3 miliar,” ungkap Sudarnoto.

MUI juga menerima sumbangan dana untuk proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di kota Hebron dari MUI Provinsi Bali, yaitu sebesar Rp 430,1 juta. Dua kali donasi juga diterima dari  Sekolah Indonesia di Jeddah dengan total dana sebesar Rp 64,1 juta. Sementara sumbangan dana dari Laznas Al-Azhar Jakarta yaitu sebanyak Rp 500 juta. Dan sumbangan dari seorang YouTuber ternama, Fadil Zaidi dan Kitabisa.com sebesar Rp 3 miliar.

Menurut Sudarnoto, proses hibah tanah di Hebron untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia telah rampung. Lahan tersebut memiliki luas wilayah sebesar 4.000 meter persegi. Dapat dipastikan pula bahwa lahan tersebut  juga tidak akan menjadi sengketa dengan Israel.

Apresiasi Kementerian Luar Negeri

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab. Dalam sambutan itu, disebutkan bahwa Kementrian Luar Negeri mengapresiasi segala upaya dan kerja keras MUI dan seluruh komponen masyarakat Indonesia. Terutama dalam membantu rakyat Palestina. Salah satunya melalui pembangunan Rumah sakit Indonesia di kota Hebron Palestina.

“Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron ini juga untuk menjawab kebutuhan nyata yang mendesak bagi masyarakat Palestina. Khususnya di kawasan Palestina dan sekitarnya. Ini terkait dengan akses kesehatan dan minimnya pelayanan kesehatan yang memadai selama ini. Baik itu akibat wabah penyakit maupun akibat konflik dan kekerasan yang terjadi terus menerus di wilayah tersebut,” ungkap Muhsin.

Ia juga menegaskan bahwa isu Palestina merupakan prioritas. Isu tersebut juga selalu berada di jantung politik luar negeri Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia sangat besar. Terutama agar Palestina segera menjadi negara merdeka dan berdaulat penuh adalah mandat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *