Jalurnedia.com – Bank Indonesia dikabarkan akan mempercepat persiapan penerbitan rupiah digital. Hal ini disampaikan langsung oleh Retno Ponco Windarti selaku Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI). Ia menyebutkan, bank sentral akan mempercepat persiapan pengadaan mata uang rupiah digital di Tanah Air.
Hal ini disampaikan dalam webinar infobank (29/11) “BI juga akan mempercepat persiapan penerbitan digital rupiah dan juga implementasi digitalisasi pengelolaan mata uang rupiah,” .
Persiapan penerbitan rupiah digital dilakukan dalam waktu yang sangat cepat. Dengan tujuan menciptakan rupiah digital sebagai alat bantu pembayaran yang sah sama hal nya dengan uang rupiah yang telah beredar dan digunakan masyarakat saat ini.
Tujuan Penerbitan Rupiah Digital
Bukan tanpa tujuan. Penerbitan rupiah digital merupakan salah satu langkah yang dapat mendukung amanat bank sentral. Yaitu untuk melakukan digitalisasi mata uang bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Selain itu, rupiah digital dirasa sangat mendukung akselerasi dan integrasi ekosistem ekonomi serta mendukung sistem keuangan digital di Indonesia.
Digitalisasi mata uang juga merupakan salah satu program bank sentral yang dikemas dalam bagian dari 5 Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025.
Didalam Visi yang dimaksud, terdapat beberapa pembahasan mengenai industri keuangan. Diantaranya konsolidasi industri sistem pembayaran, kemudahan perizinan industri pembayaran, memperkuat koordinasi antara pemerintah dan industri keuangan, pengembangan praktek pasar, serta salah satu poin yang menjadi pembahasan saat ini yaitu percepatan digitalisasi rupiah.
Tantangan Dalam Menerbitkan Mata Uang Digital
Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia menyampaikan, terdapat 3 tantangan besar yang harus dilewati dalam menciptakan digitalisasi rupiah. Pertama, desain dari uang tersebut.
Kedua, integrasi jika melakukan sistem pembayaran digital. Dan yang terakhir, perlu dibentuknya platfrom digital yang baik dan memadai untuk dapat digunakan sebagai platform pembayaran.
Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara besar lain juga sedang melakukan pengkajian dan akan segera meberbitkan mata uang digital mereka. Diperkirakan mata uang digital telah menarik perhatian sejak munculnya mata uang kripto seperti bitcoin.
Beberapa negara yang saat ini tengah mengkaji penerbitan mata uang digital diantaranya Inggris China, Jepang hingga Uni Eropa.
Mengapa Uang Digital Menjadi Penting?
Kementerian Perdagangan memproyeksikan ekonomi digital telah tumbuh 8 kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada tahun 2030. Hal ini berdasarkan hasil pengkajian tren akselerasi ekonomi digital di Indonesia.
Dimana, bank Indonesia menyatakan nilai transaksi e-commerce pada kuartal I dan II pada tahun 2021 telah meningkat sebanyak 63,36 persen atau sebanyak Rp 186,75 triliun .
Hal ini lah yang akhirnya menjadi acuan pemerintah dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran. Tidak hanya penerbitan mata uang digital, Bank Indonesia juga berencana mengembangkan Central Bank Digital Currencies (CBDC).