Makna Penjor saat Hari Raya Galungan di Bali
Travel

Makna Penjor saat Hari Raya Galungan di Bali

Jalurmedia.com – Pulau Bali merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang budaya dan adat istiadat nya masih melekat dengan masyarakatnya. Saat berkunjung ke Bali, tak jarang kalian akan melihat ritual dan prosesi ke agamaan untuk merayakan hari raya  agama Hindu di sepanjang jalan. Salah satu hari raya besar Agama Hindu adalah Galungan. Pada Galungan, rumah-rumah di Bali akan memasang sebuah bambu lengkap dengan berbagai pernak-pernik uniknya. Bambu tersebut bernama Penjor. Bukan sekedar hiasan, mari kita simak Makna Penjor saat hari raya Galungan di Bali.

Dalam artikel yang di rilis oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng , Penjor merupakan symbol dari Naga Basuki yang memiliki makna kesejahteraan dan kemakmuran. Bagi masyarakat umat Hindu di Bali, Penjor di umpamakan sebagai simbol Gunung yang senantiasa memberikan  keselamatan dan kesejahteraan.

Makna dari setiap bagian penyusun Penjor telah di jabarkan di dalam lontar Tutur Dewi Tapini.

Dan disebutkan pula  bahwa setiap unsur dalam penjor melambangkan simbol-simbol suci yang sama pentingnya  dikutip dari web Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng. Diantaranya :

  1. Bambu memiliki makna sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma
  2. Kelapa yang merupakan simbol vibrasi Dewa Rudra
  3. Kain Kuning dan Janur merupakan simbol vibrasi Dewa Sangkara
  4. Pala Bungkah dan Pala Gantung yang merupakan simbol vibrasi Dewa Wisnu
  5. Tebu diartikan sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu
  6. Padi sebagai simbol vibrasi dari Dewi Sri
  7. Kain Putih sebagai vibrasi Dewa Iswara
  8. Sanggah di artikan sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa
  9. Upakara dan Banten sebagai simbol vibrasi Dewa Sradha Siwa dan Parama Siwa.

Pada umumnya masyarakat Hindu di Pulau Bali membagi penjor ke dalam dua jenis. Yaitu:

  1. Penjor Sakral. Penjor ini merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan contohnya pada hari Raya Galungan. Dan upakara piodalan di pura-pura.
  2. Penjor Hiasan. Sesuai dengan namanya Penjor ini dipasang hanya sebagai sebuah hiasan dengan tujuan menambah estetika suatu acara atau kegiatan. Biasanya, penjor hiasan akan di pasang saat diadakannya suatu kegiatan besar seperti pesta kesenian, lomba Desa, atau pernikahan.

Hari Raya Galungan diperingati setiap 210 hari sekali. Dan pada tahun ini. Hari Raya Galungan jatuh pada tanggal 14 April 2021 dan 9 November 2021.

Penjor akan mulai di Pasang satu hari sebelum hari Raya Galungan. Tepatnya pada  Hari Selasa Anggara Wage Dungulan. Pada hari  ini, masyarakat Hindu  di Bali menyebutnya sebagai hari Penampahan Galungan.

Penjor sakral  akan di pasang selama 10 hari  dan 35 hari sebelum akhirnya seluruh bagaian Penjor di lepaskan satu per satu. Beberapa masyarakat Hindu akan membakar bagian-bagian yang sudah terpisah tersebut.

Hasil abu bakaran kemudian akan ditempatkan di dalam sebuah kelapa. Masyarakat boleh memilih untuk menanam abu  tersebut di dalam rumah atau menghanyutkannya di Pantai.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *