Ingin Seperti Twitter, Google Jadi Tempat Mencari Breaking News
Technology

Ingin Seperti Twitter, Google Jadi Tempat Mencari Breaking News

Jalurmedia.com – Raksasa teknologi sekelas Google tegah berupaya untuk membuat platform Google Search menjadi tempat mencari berita terkini seperti halnya Twitter. Langkah yang dilkaukan oleh Google kali ini diakui untuk menyaingi Twitter di ranah breaking news. Google akan  menggunakan fitur bernama ‘Big Moments’ yang berarti bmomen besar.

Seperti yang dikutip dari CNN Indonesia, pihak Google mengatakan bahwa program ini masih di tahap eksperimen. Program ini juga belum memiliki waktu pasti terkait kapan akan dirilis untuk publik.

Sampai saat ini, Twitter menjadi salah satu media sosial yang umum digunakan sebagai platform untuk mencari informasi terkini. Terutama berita tentang sebuah peristiwa yang sedang berlangsung. Informasi yang terdapat di media sosial Twitter tersebar dengan cepat melalui cuitan-cuitan penggunanya.

Google dan Twitter diketahui telah membuat kesepakatan pada 2015 lalu. Kesepakatan tersebut dilakukan dalam bentuk menaikkan cuitan-cuitan dari pengguna Twitter. Nantinya cuitan tersebut akan berada pada barisan paling atas dalam laman pencarian yang terkait dengan breaking news. Dan kini, alih-alih bekerjasama, Google justru ingin menjadi seperti Twitter.

Big Moments kedepannya akan dikembangkan oleh kelompok kecil yang merupakan bagian dari tim Google Search. Saat ini, kelompok kecil ini tengah mencoba memperbaiki sistem yang menampilkan breaking news. Dengan perbaikan yang dilakukan, diharapkan akan dapat memberi informasi relevan pada saat peristiwa tersebut terjadi.

Meminimalisir kesalahan

Sebelumnya, Google Search sempat membuat kesalahan besar. Saat itu Google Search gagal memberikan breaking news yang relevan atas penyerangan Gedung Kongres Amerika Serikat dan protes Black Lives Matter.

“Kami terus melakukan percobaan dengan berbagai cara. Ini dilakukan untuk memastikan orang-orang yang menggunakan Google menemukan informasi yang paling valid dan terkini. Terutama ketika mereka membutuhkannya dengan segera,” ungkap Juru Bicara Google dalam sebuah pernyataannya.

“Perbaikan pada sistem kami sedang melalui tes dan proses evaluasi yang sangat teliti. Ini dilakukan untuk memastikan sistem tersebutdiap digunakan oleh orang-orang,” imbuhnya lagi seperti dilansir dari kantor berita Bloomberg.

Sementara itu dilansir dari Phonearena, pada awal tahun 2020 ketika kabar Covid-19 mulai menjadi perbincangan setiap hari, Google melakukan perbaikan pada format pencarian platformnya. Ini dilkaukan untuk memastikan hanya video dan data medis yang valid yang akan muncul lebih atas dalam laman pencarian.

Hal inilah yang ingin Google lakukan  untuk Big Moments. Google ingin mengedepankan informasi terkini di laman pencarian miliknya. Namun Google juga mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin menjadi penerbit. Google hanya ingin menjadi sebuah platform yang bisa digunakan dengan baik oleh para penggunanya.

Perubahan yang ingin Google berikan pada laman pencarian tersebut yaitu penambahan konteks sejarah pada sebuah cerita. Sebagai tambahan juga,  Google juga ingin menambahkan informasi pada sebuah peristiwa breaking news yang sebelumnya tidak termuat dalam berita. contoh saja seperti menambahkan jumlah korban terkini dalam sebuah kasus dan juga menghubungkannya dengan breaking news tersebut secara real time.

Saat ini pengguna juga dapat mencari berita secara langsung di Google setelah peristiwa tersebut selesai. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa project Big Moments ini dipimpin oleh Elizabeth Reid. Ia merupakan seorang Senior Executive yang menjadi Kepala Bagian Pengalaman Pencarian pada April.  Big Moments diharapkan segera bisa menyusul Twitter sebagai platform informasi breaking news.

Editor algoritma

Dalam hal keputusan editorial, Big Moments akan menggunakan algoritma dibanding manusia. Hal ini disebut untuk lebih efektif dalam hal waktu untuk proses yang dilakukan oleh Big Moments. Penggunaan manusia sebagai editor dianggap akan  memakan waktu lebih lama. Terutama pada sejumlah peristiwa yang mengandung pertentangan yang rawan menjadi topik sujbjektif yang sulit diselesasikan oleh manusia.

Google juga sempat dikritik karena menunjukkan bias dalam hasil pencariannya. Langkah besar yang akan dilakukan oleh Big Moments ini tentunya diharapkan tidak menimbulkan hal seperti yang telah terjadi sebelumnya.

Sebelumnya Google selalu memberi peringatan pada laman pencarian yang memunculkan hasil cerita yang terlampau cepat. Peringatan tersebut bertuliskan: “Sepertinya hasil ini berubah terlalu cepat. Jika topik ini baru, terkadang perlu waktu untuk hasil tambahan dari sumber yang dapat diandalkan.”

Jika berada pada situasi tersebut, kurasi dari editor manusia akan memakan waktu cukup lama.  Hal itu dianggap bertentangan dengan misi Big Moments yang ingin memberikan berita terbaru secepat mungkin.

 

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *