Bahas Afghanistan: Rusia dan Italia Gelar Percakapan Diplomatik
News

Bahas Afghanistan: Rusia dan Italia Gelar Percakapan Diplomatik

Jalurmedia.com – Konflik di Afghanistan yang tampak tak kunjung berakhir menyerukan berbagai kecaman dari dunia internasional. Kecaman itu juga muncul dari negara-negara besar seperti Rusia dan Italia. Pasalnya konflik yang terjadi bukan hanya sebagai konflik lokal saja namun sejak tahun 1989 adanya intervensi dari negara lain membuat konflik Afghanistan semakin dikenal dunia.

Semenjak Taliban menguasai Kabul pada Agustus 2021, situasi internal yang terjadi semakin tak terkendali. Warga lokal merasa terancam dengan berkuasanya Taliban atas pemerintahan Afghanistan.

Ribuan warga menjadi korban dan tewas atas akibat dari aksi yang dilakukan oleh Taliban. Tindakan yang dilakukan oleh Taliban merupakan bentuk protes atas intervensi yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Afghanistan termasuk dengan mengirimkan pasukan tentara AS.

Namun, aksi Taliban lebih kepada tindakan anarkis yang membuat warga merasakan ancaman dan ketakutan. Penduduknya juga dikabarkan terlalu takut untuk mendiami wilayah tempat tinggal mereka dengan tenang dan damai.

Rusia Dan Italia Membahas Situasi Afghanistan

Pada September 2021, Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengambil langkah cepat. Kedua pemimpin negara ini membahas situasi Afghanistan dengan mengadakan percakapan via telepon.

Adapun hasil percakapan tersebut adalah segala hal yang berhubungan dengan aksi kekerasan di Afghanistan. Hal ini terjadi sejak Taliban mengakuisisi Kabul pada Agustus lalu.

Putih dan Draghi sepakat bahwa konfik yang terjadi di Afghanistan sudah termasuk kedalam isu humanitarian. Keduanya juga setuju untuk bekerja sama dalam mencegah aksi dan penyebaran dari terorisme. Mereka juga menekankan pentingnya untuk melakukan dialog atas konflik Afghanistan demi membahas kepentingan seluruh penduduk lokal.

Perdana Menteri Draghi juga sedang mengupayakan untuk menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan negara-negara G-20 untuk membahas kelanjutan konflik Afghanistan. Topik utama tidak lain adalah situasi di Afghanistan pasca akuisisi yang dilakukan oleh Taliban atas Kabul.

Italia sebagai negara tuan rumah (pemimpin) pada KTT 2021 berencana untuk mengadakan pertemuan dengan negara-negara G-20 di Roma. Namun yang pasti pertemuan juga akan dilakukan dengan kepala negara-negara G-20 secara daring mengingat kondisi pandemi yang tengah melanda dunia saat ini.

Inisiatif yang dibuat oleh Presiden Putin untuk menghubungi Perdana Menteri Draghi bertolak dari pengalaman Rusia atas intervensi di Afghanistan pada tahun 1979. Pada saat itu memang Rusia terlibat perang dengan mengirimkan pasukan di Afghanistan selama 10 tahun sampai dengan menarik pasukannya pada tahun 1989.

Disatu sisi, Rusia akan lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan luar negeri akan konflik yang terjadi di Afghanistan terutama semenjak Taliban mengambil alih pemerintahan di Kabul.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *